Ulama Dan Khatib Masuk Hotel

Edisi: 43/06 / Tanggal : 1976-12-25 / Halaman : 53 / Rubrik : AG / Penulis :


HOTEL Hilton yang megah bertingkat 14 di Senayan, Jakarta, agaknya banyak mendapat berkah. Selama seminggu penuh, di minggu II Desember ini, 80 kamar dari 296 kamar plus 29 lanaiznya, dihuni tak kurang dari 150 ulama dan khatib/muballigh dari 26 propinsi (propinsi termuda Timor Timur berhalangan datang tanpa kabar). Mereka berkumpul di sana untuk pekan orintasi Yang mengurus mereka ada 3 fihak: Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama dan Majlis Ulama Indonesia. Selain kamar-kamar dan banquet-hallnya dipenuhi gaung nama Tuhan, hiruk pikuk ulama dan khatib itu memasukkan uang ke kocek hotel. Kabarnya biaya Rp 21.000 all-in per kamar semalam, tapi demi promosi ada potongan 40%.

Itu bukan soal. Atau juga bagaimana para ulama berumur antara 30 -an tahun ini "terpaksa" hidup bermewah-mewah. Meski beberapa di antara mereka ada juga yang merangkap sebagai pengusaha. "Ditempatkan di rumah-rumah, masjid-masjid, merepotkan dan tak praktis. Di hotel murahan, "aib bagi ulama. Sesekali tak apa di hotel mewah", gurau Hamka. Hingga banyak di antaranya yang kikuk menggunakan bak-mandi dan terpaksa panitia menyediakan gayung plastik. Dan sewaktu-waktu mesti beristigfar karena berpapasan bar-girl atau pelayan wanita cantik. Untung di sana tak ada kolam renang.

Tapi yang jadi soal, bagaimana menghindarkan kesibukan itu agar tak cuma suatu kemubaziran. Bila cuma melihat para penceramahnya (Menteri Wijoyo Nitisastro,…

Keywords: Departemen Dalam NegeriDepartemen AgamaMajlis Ulama IndonesiaHamkaWijoyo NitisastroAmirmachmudSutamiPanggabeanSyarif ThayebSubrotoThojibMukti AliSudomoDatuk Palimo Kayo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…