Mereka Bertengkar Soal Pungli

Edisi: 04/08 / Tanggal : 1978-03-25 / Halaman : 58 / Rubrik : PDK / Penulis :


MURID-MURID tak tentu belajar. Para guru terpecah jadi dua kelompok. Ada kelompok Kepala sekolah dan ada yang kontra kepala sekolah. Petugas Kodim 0205 Asahan tampak sering keluar masuk ke sana. Begitulah keadaan SMA Negeri Kisaran, satu-satunya sekolah SMA milik pemerintah di kota utama kabupaten Asahan itu.

Kisah dimulai 8 Desember 1977. Menurut sebuah sumber, pagi itu T.A. Siahaan sang kepala sekolah memanggil 4 otang guru kelas pada kelas terakhir di sekolah itu ke kamar kerjanya. Semula mereka menyangka pemanggilan ini hanya soal rutin saja, berhubung T.A. Siahaan baru beberapa bulan pindah ke sekolah itu dari Laguboti, kabupaten Tapanuli Utara.

Ternyata, menurut salah satu pihak, T.A. Siahaan "memberi perintah" agar masing-masing guru kelas ini mengutip uang dari murid-murid yang nantinya lulus ujian akhir. Hasilnya, kata Siahaan, menurut seorang guru yang hadir, nanti dibagi rata.

"Sekarang 'kan musim opstib, salah-salah nanti kami bisa jadi korban," jawab Syarifuddin, salah seorang guru yang hadir pagi itu. Tapi karena sang Kepala Sekolah tetap bersikeras, menurut Syarifuddin, ia mewakili teman-temannya berkata: "Oke, kami bersedia mengutip duit itu. Tapi untuk pertanggungjawaban di belakang hari…

Keywords: AsahanSMA Negeri KisaranT.A. SiahaanSyarifuddinOtto SimanjuntakDansektaKomandan Sektor KotaSyahrial KSM.N. MarpaungM. Nuh Hasibuan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…