Rendra Diganggu Amoniak
Edisi: 10/08 / Tanggal : 1978-05-06 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :
OBOR di kiri kanan panggung sudah menyala ketika Rendra tampil. Malam itu, Jum'at 28 April kemarin, ia membaca 15 puisi yang ia sebut "pamflet". Dengan karcis Rp 300, Teater Terbuka TIM yang berkapasitas 2.500, malam itu luber. Tak sedikit penonton yang berdiri di sisi kanan-kiri.
Bercelana hijau dengan hem lengan pendek hitam, Rendra tampak lebih muda dari usianya yang 43 tahun. Rambutnya yang dulu gondrong dan separo putih, kini dipotong dan dicat hitam. Beberapa menit sebelumnya, "Kelompok Ngamen '78" menyanyikan 8 lagu-lagu bernada protes.
Jam menunjuk angka 20.30 ketika Rendra membaca: Kutulis pamflet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring laba-laba. Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk. Dan ungkapan diri menjadi pengiyaan. Mendadak terdengar keributan di antara penonton baris depan sayap kanan, di bawah lampu sorot sebelah timur. "Awas, gas airmata," beberapa orang berteriak.
Sejumlah penonton bangkit, berlarian, terutama wanita. Dua pemuda pingsan dan muntah-muntah. Mereka digotong ke luar lewat panggung. Rendra…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?