Antara Bacaan Dan Impian
Edisi: 10/08 / Tanggal : 1978-05-06 / Halaman : 28 / Rubrik : MD / Penulis :
TERNYATA wanita Indonesia pegang peran penting sebagai pemilih barang bacaan. Dalam usia enam tahun majalah Femina yang terbit 1972 dengan cepat bersirkulasi 120.000 -- satu prestasi yang menyolok untuk sebuah tengah bulanan. Majalah Kartini, terbit pertama kali Nopember 1974, juga berkisar pada angka yang sama.
Tapi apa sebetulnya yang digemari wanita dari bacaannya itu? Dalam suatu ceramah pekan lalu yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki, pemimpin redaksi Femina Mirta Kartohadiprodjo mengemukakan cukup data dari penerbitan buku. Rekan penceramahnya, Titi Said Sadikun, pemimpin redaksi Kartini, yang juga berbicara tentang bacaan wanita Indonesia kini, sebaliknya tanpa data. Tapi dari mereka nampaknya dapat disimpulkan, seperti dengan jelas ditunjukkan Mirta Kartohadiprodjo, bahwa bacaan wanita Indonesia kini masih lebih banyak berupa fiksi hiburan.
Apakah hal itu mempengaruhi majalah yang dipimpin kedua nyonya itu tidak jelas. Baik Femina maupun Kartini memang menampilkan banyak artikel yang bukan cuma fiksi dan hiburan. Tapi agaknya tanpa itu, oplah majalah…
Keywords: Majalah Femina, Majalah Kartini, Mirta Kartohadiprodjo, Titi Said Sadikun, S. Takdir Alisyahbana, Sofyan Alisjahbana, Lukman Umar, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…