Syair Sapi, Syair Panggung, Syair ...
Edisi: 12/08 / Tanggal : 1978-05-20 / Halaman : 09 / Rubrik : KL / Penulis : ISMAIL, TAUFIQ
OMAR Vignole, penyair ganjil dari Argentina itu berbadan besar sekali dan ke mana-mana membawa tongkat. Tongkat itupun besar pula. Dia pernah bertani di pedalaman Algentina, dan ketika pindah ke ibukota, dibawanya seekor sapi yang tak pernah bercerai dari sisinya.
Sayangnya pada sapi itu, tak kepalang.
Ke manapun dia pergi di Buenos Aires sapinya senantiasa berjalan di sisinya dengan seutas tali keluan dan tongkat berayun di tangannya.
Waktu itu buku Omar terbit dengan judul-judul eksentrik seperti misalnya: Apa Yang Dipikirkan Sapi, Sapiku dan Daku, dan yang semacam itu.
Yakin betul pada kekuatan badan king-kongnya itu, pada suatu kali dia menantang seorang pegulat. Pegulat bayaran itu menerima tantangannya. Mereka bertanding di Luna Park. Arena penuh sesak karena penonton ingin melihat Calcutta Strangler mencekik penyair pembual itu. Tapi siapa tahu raksasa -- tanpa teknik itu dapat membuat kejutan, misalnya membanting pegulat pro itu, 'kan?
Omar Vignole masuk gelanggang dengan penuh rasa kebesaran, dan bagaikan sebuah upacara tersendiri sapinya ditambatkannya di sudut pentas. Bergaya aktor opera dia buka mantel. Lantas pasang kuda-kuda.
Benar. Beranggun-anggun tak ada guna. Tekniklah yang bicara:…
Keywords: Taufiq Ismail, Omar Vignole, Calcutta Strangler, Pablo Neruda, Ubico, Tomas Salamun, 
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…