Senang, Bermain Dengan Orang Gendeng

Edisi: 15/08 / Tanggal : 1978-06-10 / Halaman : 32 / Rubrik : MS / Penulis :


SETELAH beberapa kali pertunjukan disekap di Teater Besar, Jack Lesmana kali ini turun kembali ke Teater Terbuka TIM. Selama dua malam, 27 dan 28 Mei, ia tampil didampingi muka-muka baru. Ada yang berambut pirang, ada juga yang berambut hitam bukan orang Indonesia. Untuk itu ia mengambil nama pertunjukan -- seperti yang selalu dituntut partnernya, TIM -- 'Jack Lesmana Connection'.

Lima bendera asing ukuran besar: Amerika, Jerman Barat, Jepang, Australia dan Singapura, digantung di latar belakang pentas. Merah-putihnya, dalam bentuk ikatan bendera-bendera kecil, diletakkan di sayap kiri dan kanan panggung. Penulis folder pertunjukan, Arthur John Horoni, menyebut penampilan itu sebagai "persobatan antara bangsa." Jack memang punya kepandaian dalam merekrut musisi jazz. "Hanya itu kelebihan saya. Punya banyak kawan. Tapi materi saya tidak," kata Jack.

Delapan musisi pribumi bergabung dengan 6 musisi asing yang diwakili bendera negara masing-masing, membuka pertunjukan lewat lagu Duke Ellington Take The A Train. (Memang begitu tertulis). Sedap juga mendengar sajian awal ini diberikan dalam bunyi pilihan yang kompak. Satu-satu, dalam kesempatan solo, Jack memperkenalkan para tamunya Peter Wolf (Jerman Barat), Chris Blenkinsop (Australia), Nero dan Eddi Lunggo (Indonesia) -- keempatnya peniup trombon.

Ada juga Greg Gibson (diplomat Australia), klarinet. Ed van Ness (Amerika), biola. Louis Tan (Singapura), perkusi. Dan tak ketinggalan biang jazz dari Surabaya Buby Chen yang nangkring di belakang piano, didukung Embong flut dan sax), Perry Patiselano (bas), Benny Mustafa (drum) -- sementara Indra Lesmana (anak Jack) pada piano listrik. Kuat bukan tim ini?

Berlian dan Kamiyama

Dari…

Keywords: Jack LesmanaArthur John HoroniPeter WolfChris BlenkinsopNeroEddi LunggoGreg GibsonEd van NessLouis TanBuby ChenPerry PatiselanoBenny MustafaIndra Lesmana
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…