Langkah-langkah Alamsyah
Edisi: 15/08 / Tanggal : 1978-06-10 / Halaman : 36 / Rubrik : AG / Penulis :
SEPERTI halnya Mukti Ali dahulu, Letjen H Alamsyah Ratu Perwiranegara juga mempergunakan awal masa jabatannya sebagai menteri agama untuk mengunjungi pondok pesantren di Jawa Timur. Empat hari (25-28 Mei 1978) Alamsyah menyusuri jalan sepanjang 600 km, mengucapkan 1 kali pidato dan sekali menjadi imam sembahyang dhuhur. Berikut ini laporan Koresponden Dahlan Iskan, yang melengkapi kisah perjalanan dengan berbagai Wawancara:
SAMBUTAN dari pondok pesantren ternyata tidak dingin -- meskipun juga tidak istimewa. Para pimpinan pondok rupanya juga sudah tahu "siapa" menteri agarna yang baru ini, sehingga acara penyambutan pun "disesuaikan". Di Pondok Tambak Beras (Jombang), Menteri disambut dengan lagu Selamat datang -- bukan Marhaban Ahlan Wa Sahlan misalnya -- dan dilepas dengan lagu Sayonara.
Demikian pula di Pondok Modern Gontor Ponorogo. Ketika Menteri memasuki aula, yang terdengar bukan suara kasidah, tapi instrumentalia Love Story yang mengalun sayup-sayup sampai. Bahkan ketika akan memberikan brifing di pendapa Kabupaten Ponorogo, Menteri Agama bukan disambut dengan shalawat nabi, tapi 10 gagrakan reog Ponorogo .....
"Keadaan pondok pesantren ternyata jauh lebih maju dan lebih baik dari yang kita perkirakan semula," komentar Alamsyah lalu. "Saya kira santri puterinya masih memakai cadar dan sebagainya, ternyata sudah ada yang berpakaian pramuka segala," katanya. Alamsyah sendiri berkali-kali menyatakan bahwa "kedatangan saya ini bukan untuk menyuruh memperdalam fikih atau syari'ah. Itu bukan bidang saya. Saya hanya mengatur bagaimana politik memajukan agama" -- seperti diucapkannya di Pondok Tebu Ireng pimpinan Yusuf Hasyim, Jombang.
Dalam beberapa pidatonya -- yang tidak pernah diawali mukadimah dalam bahasa Arab sebagaimana…
Keywords: Wawancara, Pesantren, Mukti Ali, H Alamsyah Ratu Perwiranegara, Dahlan Iskan, Yusuf Hasyim, H.M. Tarmudji, Octaviarius, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…