KOMEDI TANPA PELAWAK PROFESSIONAL

Edisi: 19/08 / Tanggal : 1978-07-08 / Halaman : 32 / Rubrik : KL / Penulis : ANWAR, ROSIHAN


DALAM Festival Film Indonesia (FFI) 1978 jumlah film komedi
yang ikut berlomba kurang lebih seperlima dari keseluruhan.
Dewan Juri menyatakan dalam penilaiannya: "Dalam komedi,
hendaknya ada usaha untuk mengatasi jenis farce dan burlesque,
menuju ke komedi yang lebih wajar dan halus. Maka kini telah
mulai dihasilkan komedi baik yaitu tanpa menggunakan juru-juru
lawak professional, suatu kemajuan dalam film Indonesia. Namun
yang tergolong "konyol" tetap ada juga yaitu film komedi
slapstick yang memuakkan."

; Adapun farce dan burleque, begitu juga slapstick termasuk
jenis-jenis komedi yang jelas ciri-cirinya. Istilah farce
berasal dari bahasa Latin farcire yang berarti: menyumpel;
mengisi penuh. Jadi farce ialah cerita yang disumpel dengan
pelaku-pelaku komis, situasi-situasi dan ucapan-ucapan lucu.
Dalam farce banyak digunakan unsur slapstick. Yang dituju ialah
membangkitkan ketawa orang sebesar-besarnya. Umumnya farce
dianggap sebagai komedi rendah. Begitu juga burlesque merupakan
bentuk paling rendah dari komedi. Segala sesuatu disajikan
secara menertawakan, berlebih-lebihan karikatural. Gaya
permainan sama dilebih-lebihkan. Di Hollywood dulu pernah
dikenal tiga pelawak Three Stooges yang saling tonjok muka,
pukul batok kepala, agar lucu tampaknya. Dalam burlesque
pemain-pemainnya saling lempar dengan kuwe tarcis, saling
semprot dengan air botol.

; Jenis komedi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…