Dua Orang Rusia Di Baguio
Edisi: 22/08 / Tanggal : 1978-07-29 / Halaman : 53 / Rubrik : OR / Penulis :
VIKTOR Korchnoi, minta suaka di Negeri Belanda dan kemudian menetap di Swiss, hidup dalam status kewarganegaraan yang terkatung-katung mulai tahun 1976 silam. Grandmaster catur kelahiran Rusia itu, dan tinggal di sana sampai usia 45 tahun, menempuh suratan demikian tak lain untuk menghindari bayangan intel yang selalu menguntit. Sebab ia telah meletakkan dirinya berhadapan dengar Federasi Catur Uni Soviet selepas dipecundangi rekannya, Anatoly Karpov dalam turnamen kandidat di Moskow, 4 tahun lampau.
Korchnoi, kini 47 tahun, merasa tegak buat karir dalam kritiknya terhadap federasi. Kendati ia harus dikeluarkan dari kelompok pemain pilihan, dilarang mengikuti pertandingan internasional, dan kehilangan gaji. Kecaman yang dilontarkannya adalah mengenai sikap organisasi yang terlalu mengagung-agungkan Karpov.
Setelah minta perlindungan politis lewat pemerintah Belanda, ia memang mulai memetik buah dari kritik yang dilontarkannya kepada organisasi catur Uni Soviet. Ia melangkah dalam prestasi yang cemerlang dengan mengalahkan bekas juara dunia asal Rusia, Boris Spassky pada turnamen kandidat di Beograd, Yugoslavia tahun lalu. Kemenangan itu sekaligus mengantar Korchnoi sebagai penantang gelar melawan Karpov, pemegang mahkota dunia.
Ode of Joy
Pertarungan di meja catur antar 2 jago asal Uni Soviet, seorang di antaranya dianggap pembangkang dan lainnya disebut warga teladan, tak kurang menarik perhatian dunia. Terutama perilaku mereka di luar meja pertandingan. Korchnoi yang tanpa status kewarganegaraan, misalnya, minta agar panitia memperkenankannya memakai bendera Swiss selama pertandingan. Kehendak tersebut mendapat protes dari fihak Karpov. Alasan mereka, Korchnoi belum menjadi warganegara Swiss. Sehingga tidak mungkin untuk diperkenankan memakai lambang negara tersebut.
Pertikaian pendapat lain antara kedua delegasi adalah mengenai lagu kebangsaan.…
Keywords: Viktor Korchnoi, Anatoly Karpov, Boris Spassky, Edmund Edmundson, Federasi Catur Internasional, FIDE, Dr. Clemente Lo, Presiden Marcos, Manuel Zamora, Petra Leeuwerick, Lothar Schmid, Viktor Baturinsky, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…