BUKU PUTIH YANG PERTAMA ; BUKU PUTIH TENTANG GESTAPU

Edisi: 23/08 / Tanggal : 1978-08-05 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


SEKITAR 4.000 warganegara Indonesia pekan lalu menangis
bercampur gembira ketika mereka menghirup lagi udara kebebasan.
Rabu pekan lalu, dalam suatu upacara di berbagai tempat di
Indonesia, mereka -- para tahanan G.30.S/PKI golongan B --
dibebaskan dari tahanan. 6.000 orang lainnya akan menyusul dalam
tahun ini. Dan tahun depan, sekitar 10 ribu tahanan G.30 S/PKI
golongan B yang terakhir akan juga mengenyam kembali kebebasan.
Tahanan golongan A menurut rencana akan selesai diajukan ke
pengadilan tahun ini juga.

; Mereka, para tahanan itu, adalah yang tersisa dari suatu tragedi
nasional. Banyak kata telah ditulis, tapi pertanyaan-pertanyaan
itu masih juga menggantung tak terjawab. Seperti: Apakah betul
PKI satu-satunya "dalang" peristiwa tersebut? Seberapa jauh
keterlibatan Presiden Soekarno dalam peristiwa itu? Mengapa PKI
yang konon mempunyai hampir 20 juta massa hancur dalam
petualangan itu? Betulkah bahwa PKI terpancing untuk memulai
suatu kup?

; Banyak di antara pertanyaan itu yang mungkin tidak akan pernah
terjawab -- dengan memuaskan. Salah satu sebab adalah belum
adanya penelitian ilmiah yang secara tuntas menjelaskan
mengenai peristiwa itu. Yang banyak ialah ulasan dan buku-buku
yang ditulis orang asing, yang tak jarang mencerminkan prasangka
mereka.

; Agaknya menyadari itu, 19 Juli dalam sidang kabinet terbatas
bidang Polkam, Presiden Soeharto menginstruksikan untuk
secepatnya menyelesaikan persiapan penerbitan Buku Putih tentang
peristiwa Gestapu/PKI. "Tahun ini saya kira perlu keluar.
Pokoknya lebih cepat lebih baik," kata Mensesneg Sudharmono
seusai sidang.

; Ternyata memang cepat. Kamis esoknya, setelah menemui Presiden,
Ketua DPR Jenderal Darjatmo yang sebelumnya menjabat
Kaskopkamtib mengatakan Buku Putih itu sekarang sudah selesai
dicetak dan dalam waktu dekat akan diedarkan ke masyarakat.
Tahap peruma akan disebarkan di lingkungan universitas dan
lembaga negara. Tujuan penerbitan untuk memberikan gambaran pada
masyarakat mengenai Gestapu/PKI yang sebenarnya. "Jangan sampai
terjadi seperti peristiwa Madiun dulu di mana PKI mengeluarkan
Buku Putih yang memutarbalikkan fakta," kata Darjatmo.

; Mengapa bisa begitu cepat? "Buku itu sudah dipersiapkan 5 tahun
yang lalu," kata Brigjen Nugroho Notosusanto Kepala Pusat
Sejarah ABRI pekan lalu. Persiapannya 2 tahap. Pertama, dengan
tim yang diketuai Nugroho dengan anggota antara lain Majen
Durmawel Achmad dan Brigjen Sunardi DM. Kedua, tim diketuai oleh
Brigjen Sumrahadi sewaktu masih menjabat Ka Puspen Hankam.
Sebelumnya banyak yang mengira buku The Coup Attempt of the
"September 30 Movement" in Indonesia karangan Nugroho bersama
Majen Ismail Saleh, kini Sekretaris Kabinet, adalah versi
Pemerintah yang resmi. "Padahal tidak. Buku itu kami tulis tidak
formil seperti Buku Putih sekarang. Hanya untuk memenuhi
kebutuhan orang luar (negeri) saja.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?