Masih Tetap Diserukan: Hidup ...

Edisi: 29/08 / Tanggal : 1978-09-16 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :


KEDENGARANNYA memang rutin. Tapi mungkin karena itu justru tak putus-putusnya penting. Dalam sambutannya pada peringatan Nuzulul Qur'an 20 Agustus lalu, Presiden sekali lagi mengingatkan adanya larangan bagi para pegawai negeri dan anggota ABRI untuk menerima pemberian dari orang lain yang bukan keluarga.

Lalu 24 Agustus lalu Mensesneg Sudharmono mengeluarkan edaran untuk para pimpinan Departemen dan Lembaga-lembaga Non Departemen. Isinya: mengingatkan tentang adanya ketentuan, larangan dan pembatasan bagi pegawai negeri terutama dalam kaitannya dengan Pola Hidup Sederhana. Misalnya larangan memberikan pelayanan yang berlebihan pada pejabat yang berkunjung di daerah atau larangan penggunaan kendaraan dinas mewah dan berlebihan. Juga diingatkan memasuki tempat perjudian, klab malam dan pemandian uap dapat mencemarkan kehormatan pegawai negeri, anggota ABRI dan pejabat, termasuk isteri. Penyelenggaraan acara lebih dari 2 kali untuk satu peristiwa atau yang dikunjungi lebih dari 250 pasang undangan dianggap berlebihlebihan.

Kesal

Semuanya itu bukan peraturan baru. Sesudah peristiwa 15 Januari 1974, dikeluarkan Keputusan Presiden no. 11/1974 dan PP no. 6/1974 yang mengatur larangan dan pembatasan tadi. Dan anjuran untuk menuruti Pola…

Keywords: SudharmonoPola Hidup SederhanaWinarnoGail AluwiEmil SalimLaksamana SudomoMBAUMarkas Besar Angkatan Udara
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?