Mereka Yang Tak Terjamah

Edisi: 33/08 / Tanggal : 1978-10-14 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :


KENAL Dr. Abdul Gafur? "Dr Gafur? Siapa dia?" dia balik bertanya. Tahu KNPI? Gelengkan kepala lagi. Buat Asmaja (24 tahun) mengenal dua nama itu tampaknya tidak dianggapnya penting. Hidup pemuda ini sudah disita oleh pekerjaannya. Dari jam 8 pagi sampai 4 sore ia bekerja sebagai kuli pelabuhan di Tanjung Priok, pekerjaan yang memang dicita-citakannya sejak dulu dan sudah diterjuninya sejak umur 15 tahun. Sebagai buruh harian lepas ia memperoleh seharinya Rp 644 setelah dipotong uang makan. Kalau lembur atau dapat borongan, ia bisa membawa pulang sampai Rp 2000.

Ia sudah beristeri, dengan anak satu yang pekan lalu meninggal. Apa keinginannya sekarang? "Pokoknya supaya bisa jadi orang yang layak." Maksudnya? "Ya, kayak orang-orang lain saja." Masih numpang di rumah orang tuanya, keinginannya yang lain ialah untuk bisa membahagiakan mereka.

Tamatan SD ini masih ingat 28 Oktober adalah hari Sumpah Pemuda, tapi apa Sumpah Pemuda itu iapun "lupa". Organisasi pemuda? Asmaja menggeleng. "Nggak punya waktu untuk ikut-ikutan begitu," jawabnya.

PEMUDA sekarang kurang menentukan masa depan, kurang perencanaan dalam hidupnya dan kurang dalam menggunakan kesempatan serta waktu yang baik." Yang punya omongan ini lkra Sumahamijaya, memakai kaca mata putih, umur 20 tahun, tinggal di Kebayoran Baru, Jakarta. Pernah kuliah di Universitas Trisakti, tahun depan ia merencanakan untuk sekolah di Amerika Serikat.

Sambungnya lagi. "Tiap pemuda harus menentukan cita-citanya, dan kemudian secara programatis menciptakan cita-cita itu menjadi kenyataan. "Agaknya ia bisa ngomong begini, karena ayahnya adalah Dr. Suparman Sumahamijaya, pengusaha kaya dan pelopor pendidikan wiraswasta Indonesia yang rupanya mendidik anak-anaknya untuk bersemangat wiraswasta. Ini tampak dari pendapat Ikra. Pemuda yang foya-foya karena orangtuanya kaya disalahkannya. Justru di saat orangtua kaya, sebaik mungkin dimanfaatkan anaknya untuk mencari ilmu dan pengalaman. Pengalaman bisa berupa upaya mencari uang, katanya.

Mengenai politik "Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak suka bertentangan dengan negara. " Dia juga tidak tahu apaapa tentang KNPI. "Kalau tujuannya baik, ya jalanlah, " katanya.

DIA tahu siapa Abdul Gafur. "Dia sekarang kan Menteri Pemuda dari Angkatan 66," kata Soeharjo (28 tahun) di rumahnya di Yogyakarta pekan lalu. Ini diketahuinya berkat kerajinannya meminjam koran tetangga. Bangga punya menteri yang khusus mengurusi masalah pemuda? Soeharjo ketawa. "Yang diuruskan pemuda kota atau generasi muda. Mana ada yang ngurus pemuda apkir seperti saya ini." Ia menyebut dirinya dan pemuda desa lainnya sebagai pemuda…

Keywords: Dr. Abdul GafurKNPIAsmajaDr. Suparman SumahamijayaSoeharjoRanti KartakusumahLetjen KartakusumahJosie Sumpono BayuajiRakimZainal ArifinAhmad Zainuri
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?