Budiaji, Cerita Lanjutan; Budiadji, Cerita Lanjutan
Edisi: 48/06 / Tanggal : 1977-01-29 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :
MENYUSUL laporannya tentang manipulasi di Dolog Kaltim (TEMPO, 18 Desember 1976 - Laporan Utama), koresponden TEMPO di Samarinda, Dahlan akan berhasil mendekati beberapa 'orang dalam' yang mengetahui bahkan menangani - skandal itu. Setelah seminggu di Balikpapan, Dahlan ke Jakarta menemui beberapa sumber di Bulog. Berikut ini laporannya tentang riwayat sebenarnya hingga skandal itu terbongkar.
Kecurigaan akan adan a manipulasi di salah satu Dolog itu baru terasa Oktober lalu. Bulan itu Bulog nengumpulkan seluruh neraca Dolog se Indonesia untuk membuat neraca gabungan. Setelah dicocokkan dengan neraca yang dikirimkan Bank Indonesia, ternyata terdapat selisih cukup besar: Rp 8 milyar. Penundaan pembayaran pending) sebanyak itu belum pernah dialami Bulog. Yang biasa terjadi adalan pending sebanyak Rp 2 milyar. "Itu pun merupakan selisih angka akibat terlambatnya laporan dari beberapa Dolog di daerah", kata sebuah sumber Bulog.
Tapi yang Rp 8 milyar itu dianggap mencurigakan. "Pasti terjadi ketidakberesan di salah satu Dolog", kata sumber itu. Mulanya Dolog yang tergolong kelas "A" dicurigai, seperti Dolog di Jawa yang biasa menerima droping beras dalam jumlah besar. Maka yang pertama diperiksa - menurut seorang pejabat Bulog - adalah Dolog DKI Jaya, kemudian Dolog Jawa Timur dan Jawa Barat. Tapi setelah ketiga Dolog itu ternyata tak mempunyai pending sebesar itu, orang-orang Bulog pun beranggapan laporan dari BI itulah yang keliru.
Tapi BI tetap bertahan angka merekalah yang benar. Tiba-tiba seorang anggota team pemeriksa mencurigai Budiadji, Kepala Dolog kelas "B" itu. Itupun mulanya didasarkan pada gaya hidup Budiadji yang terkenal mewah. Budiadji yang kemudian dipanggil itu membawa setumpuk dokumen. Tapi dari hasil pemeriksaan, ternyata tak kedapatan apa yang dicari team pemeriksa.
Bingung
Merasa belum puas, team kemudian melakukan pencekan silang yang lebih teliti, dari satu Dolog ke Dolog lainnya. Tiba giliran Dolog Kaltim, selisih angka yang besar itu mulai tampak. Tapi mengingat dokumen yang dibawa Budiadji itu dianggap beres, dipanggillah pejabat Bl di Kaltim. Pejabat itulah yang diminta membanding-bandingkan dokumen Budiadji dengan dokumen bank yang dikirimnya.
Pada mulanya pejabat BI itu bingung, karena dokumen Budiadji itu adalah dokumen yang betul. Dan tandatangan yang tertera di dokumen itu adalah tandatangannya. Maka lembar demi lembar diamati secara lebih teliti. Mendadak pejabat…
Keywords: Korupsi, Bulog, Dolog, Budiadji, Purwadi, Armuinsyah Haji Nasri, Bustanil Arifin, OPS, Makka Malik, Minardi Utomo, Anwar Beck, Tjik Nang, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?