Pak Piet: "saya Percaya Cara Yang ..."

Edisi: 01/07 / Tanggal : 1977-03-05 / Halaman : 51 / Rubrik : EB / Penulis :


KANTOR Pertamina di Jl. Perwira 6 Jakarta itu tak lagi terasa angker. Para petugas piket bertopi helm dengan seragam biru, kini lebih banyak melempar senyum pada setiap tamu yang datang. Di muka pintu ruangan direktur utama juga tak lagi dijaga petugas.

Memasuki ruangan kerja Piet Haryono - yang tadinya juga ditempati Dr. Ibnu Sutowo -- terasa suasana yang amat berbeda. Tak lagi ada meubiler jati dengan ukiran indah. Di sekeliling dinding yang tampak gundul itu sekarang hanya ada satu lukisan: gambar Presiden Soeharto dengan seragam kebesaran militer. Di sebuah sudut, di atas sebuah rak buku, tampak sebuah foto ukuran salon ketika Piet Haryono dilantik Presiden.

Kamar kerjanya pun tak lagi sejuk. "Saya sengaja mematikannya", katanya. Piet (57 tahun), yang tak tahan dengan dengung AC itu, juga tak menyukai golf. "Saya tak melihat kebutuhan bagi seorang eksekutif untuk main golf", katanya. "Kalau mau bicara urusan Pertamina, datang saja ke kantor".

Kepada wartawan TEMPO Fikri Jufri pekan lalu, Dirut Pertamina itu juga mengatakan lebih betah tinggal di rumah. Ia memang jarang tampak di pesta. Rumahnya di Jl Musi itu sering dimasuki air kalau turun hujan keras. Pernah ia tiba di kantor dengan celana yang basah kuyup setinggi dengkul ketika Jakarta dilanda banjir baru-baru ini. Mengapa tidak pindah saja? "Rumah ini sudah milik sendiri dan telah lama kami tinggali", katanya.

Dia memang tak memberi kesan sebagai "raja minyak". Ia administrator yang tekun. Tak heran kalau di kalangan minyak asing Piet Haryono dipandang sebagai orang yang agak kaku. Seperti kata Piet sendiri: "Ada yang bilang saya tak suka bergaul. Tapi saya…

Keywords: WawancaraPiet HaryonoDr. Ibnu SutowoPresiden SoehartoPertamina TongkangEl NusaCaltexAmin OilSumatra Pex
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…