Muncul Setelah Sepi
Edisi: 04/07 / Tanggal : 1977-03-26 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :
MULAI 1 April, berlaku jadwal pemerintah yang ditetapkan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditlala) 3 Desember 1976. Jadwal itu bertujuan menambah jumlah pemilikan armada pelayaran khusus dalam negeri lepas pantai. Dengan demikian carter dan sewa-beli dikurangi secara berangsur dan bertahap. Carter, misalnya, ditiadakan sama sekali dua tahun lagi, sedang sewa-beli pun akan dihapuskan tujuh tahun lagi.
Selama ini perusahaan nasional tidak mau repot membeli kapal yang harganya sekitar $ 1 juta. Tanpa kapal sendiri, ia masih bisa diakui sebagai perusahaan pelayaran. Ia mencarter saja supaya mudah. Kalau mau lebih gampang lagi, ia bisa sekedar meminjamkan nama perusahaan. Tapi praktek bisnis demikian akan berakhir minggu depan jika pemerintah melaksanakan peraturannya.
Sebagai permulaan jadwal itu, setiap perusahaan pelayaran khusus dalam negeri/lepas pantai diizinkan mencarter maximum 80% dari semua kapal yang dioperasikannya. Sedikit saja di antara 23 perusahaan nasional, anggota INSA, di bidang ini yang ditaksir sudah memenuhi persyaratan itu. Sampai minggu ini, menurut catatan INSA, mereka mengoperasikan 1211 unit kapal dari bermacam…
Keywords: Ditlala, Carter, INSA, Pertamina Tongkang, Harun Rasidi, PT Bhatia, Dijono Sastromidjojo, PT Aquaria Shipping, PT Angkutan Pertambangan, PT Osco Utama, PT Cumawis, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…