Menunggu Akhir Juli
Edisi: 09/07 / Tanggal : 1977-04-30 / Halaman : 45 / Rubrik : EB / Penulis :
SALAH satu pidato Presiden Carter yang paling didengarkan orang sedunia sejak ia di Gedung Putih telah diucapkannya pekan lalu. Ia menjelaskan strateginya untuk mengatasi masalah energi di AS, yang akan berakibat besar bagi negara penghasil minyak dan gas. Reaksi di AS sendiri cukup sengit, khususnya atas rencana kenaikan pajak bensin.
Sasaran Carter memang menahan konsumsi minyak bumi. Bagi Indonesia mungkin yang menarik adalah sikap Carter terhadap pembatasan impor LNG. "Pemhatasan Import LNG yang diletakkan oleh pemerintahan yang terdahulu akan diganti oleh suatu beleid yang lebih fleksibel", begitu kata Carter. Bagaimana efeknya ini bagi Indonesia, tentu saja belum jelas. Indonesia dalam soal LNG berhubungan dengan Jepang - dan ekspor LNG pertama itupun masih menunggu.
Menurut kesepakatan yang baru-baru ini dicapai antara Pertamina dengan kelima konsumen Jepangnya, akhir Juli 1977 ini - atau selambat-lambatnya awal Agustus mendatang ekspor pertama LNG ke Jepang akan terlaksana. Kesepakatan baru itu dicapai, setelah Dirut Pertamina Piet Haryono sendiri berkunjung ke Tokyo medio Maret lalu, ketika…
Keywords: Bontang, Presiden Carter, LNG, Piet Haryono, Pertamina, Far East Oil Trading, Nippon Steel, Kuhn, Loeb, Lazar Freres, S.G. Warburg, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…