Interpelasi Itu Tak Lagi Terdengar
Edisi: 15/07 / Tanggal : 1977-06-11 / Halaman : 06 / Rubrik : NAS / Penulis :
SAMPAI pekan kemarin, gagasan interpelasi dari PDI tak lagi terdenar. Kabarnya ada salah satu unsur dalam DPP partai itu yang kurang menyetujuinya. Satu-satunya yang masih terdengar hanyalah suara Sunawar Sukawati, bekas tokoh PNI yang menjabat Menteri Negara Kesejahteraan Rakyat itu.
Meskipun ada diatur dalam Peraturan Tatatertib DPR, Sunawar menyatakan, usul seperti itu hanya terjadi di negara-negara yang menganut sistem demokrasi parlementer, di mana parlemen dan pemerintah bukan merupakan partnership. "Interpelasi tumbuh dalam suasana disharmoni antara DPR dan pemerintah. Padahal DPR sekarang ini mayoritasnya mendukung kebijaksanaan pemerintah", tambahnya.
Sunawar bicara begitu setelah tak kurang dari Presiden Soeharto turun dengan peringatan keras. Tapi mengapa sampai Presiden sendiri yang turun tangan? Beberapa pihak yang ditemui TEMPO beranggapan hal itu adalah wajar. "Sebab dalam sistem kabinet kita sebagaimana diatur dalam UUD '45, segala persoalan pemilu adalah tanggungjawab presiden sebagai mandataris MPR", kata seorang pejabat.
Maka di penghujung Mei kemarin, Kepala Negara pun segera bertemu dengan pimpinan teras…
Keywords: PPP, PDI, DPP, Pemilu 1977, Sunawar Sukawati, Presiden Soeharto, Sudharmono, Usep Ranawidjaja, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?