Dia Praktek Ibarat Dokter

Edisi: 17/07 / Tanggal : 1977-06-25 / Halaman : 17 / Rubrik : KSH / Penulis :

JALAN Cirebon 10, Jakarta. Rumah biasa. Tak ada tanda seorang dokter buka praktek di sini. Di pintu pagar tergantung beberapa buah gips pembalut. Melangkah lewat pintu itu, terus masuk ke arah garasi dan membelok ke kanan kelihatan dua ruangan yang disiapkan untuk menyambut pasien. Nomor-nomor pendaftaran disediakan pula di sebuah meja.

Jam sebelas siang. Seorang gadis cilik, telanjang kaki dan mengenakan seragam sekolah putih-biru masuk ke kamar. Dia diantar oleh ibunya. Merca datang dari Tambun. Gadis cilik itu berjalan dengan tangan kanan tergantung kaku. Telapak tangan itu tak bisa digerakkan. Punggung tapak tangannya kelihatan biram. Pergelangannya dibalut ramu-ramuan yang sudah mengering. Lengan itu kelihatan membengkok ke luar. "Anak saya jatuh Pak", kata si ibu begitu dia mendekat kepada orang yang akan memberi pertolongan.

Kamar praktek ini tidak memakai meja tulis sebagaimana seorang dokter memilikinya sebagai tempat menulis resep. Sebuah kursi panjang dan sebuah kursi putar tersedia di dalam ruangan. Sebuah tempat tidur yang terbuat dari batu terletak di tengah. Mepet ke dinding ada sebuah meja yang ditumpuki mangkok tempat minyak, gunting, karton, kapas dan kaleng-kaleng. Di dekat meja itu bersandar beberapa pasang togkat-ketiak. Di atas pintu menggan tung sebuah guante (pelempar bola hai lai). Selebihnya adalah gambar anatomi tubuh dan beberapa foto "dokter" kita sedang…

Keywords: Piet Haryono, Merca, Soffat Haji Asmawi, Dukun Patah Tulang, Haji Asmawi, 

---

Foto Terkait