Saya Ingin Jadi Pispot

Edisi: 19/07 / Tanggal : 1977-07-09 / Halaman : 36 / Rubrik : MS / Penulis :


HARRY Roesli mulai diperhitungkan orang, ketika ia muncul dengan pementasan opera rok Ken Arok pertengahan 1975 yang lalu. Pemuda gendut berbobot 78 kg dan tunggi 168 cm ini, telah mengirim ke telinga kita seloroh nakal dengan lirik-lirik yang mungkin bagi banyak orang terlalu berani. Ia masih tercatat sebagai mahasiswa Teknik Mesin ITB tingkat III, meskipun batang hidungnya baru kelihatan di bangku kuliah hanya kalau ada ujian.

Harry, anak bungsu dengan 4 saudara, lahir di Bandung 10 September 1951. Berkenalan dengan musik Sunda sejak di SMP. Pernah berkubang 2 tahun, sebagai mahasiswa musik LPKJ, 1973-1975. Di bawah ini wawancara dengan Eddy Herwanto dari TEMPO:

Tanya: Apa sih sebetulnya cita-cita aula?

Jawab: Cita-cita saya, membahagiakan diri sendiri. Saya ingin jadi pispot, yang bisa menerima segala macam. Saya nggak ingin menamatkan kuliah teknik mesin ITB. Bukan karena tidak cocok. Sebab kalau saya jadi insinyur misalnya, nggak akan menonjol, karena saya nggak pinter. Bila hanya sekedar insinyur, tentu tidak bisa menemukan sesuatu yang dahsyat. Pada saat ini saya yang belum stabil, ingin menonjol. Tempat yang saya kira cocok, di seni.

T:…

Keywords: WawancaraHarry RoesliOpera Ken ArokLPKJGuruh-Gipsy
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…