Berpesta Behondrowino Di Pagi ...
Edisi: 22/07 / Tanggal : 1977-07-30 / Halaman : 18 / Rubrik : KL / Penulis : SUMARTANA, TH
KETIKA blencong sudah dibesarkan dan batin dipersiapkan maka mulailah mengalun suara Ki Dalang membuka cerita. Dalam suara berat ia menyondro (mendiskripsikan) para tokoh yang bakal dimainkannya, berikut dengan negara dan segala ubarampe kekuasaan yang menghiasinya. Habis kata-kata muluk dilafalkannya.
Lalu menjelang pagi ketika segala soal politik kenegaraan yang pelik-pelik telah dapat dipecahkan dengan baik oleh para pahlawan (biasanya dengan cara berkelahi adu sakti), maka diakhirilah segala sesuatunya dengan pesta hondrowino. Di mana tokoh yang sudah dibenarkan dan dimenangkan dalam lakon itu memeriahkan kemenangannya dengan pesta, dengan sebuah perjamuan yang besar. Begitulah pertunjukan diakhiri Ki Dalang.
Dan . . . pada pagi hari itu dimulailah denyut kehidupan yang sesungguhnya. Dan ternyata berbeda dengan lakon wayang, kebanyakan orang bukanlah para tokoh pahlawan sakti yang selalu menang perang.
Sehari suntuk mereka bergulat dengan kesempatan yang sempit untuk mencari sesuap nasi. Dari situ segera pula nyata munculnya kontradiksi fundamentil antara dunia wayang dan dunia…
Keywords: Sumartana TH, Ki Dalang, Hondrowino, Dunia Wayang, Homo Homini Lupus, 
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…