Catatan '45

Edisi: 25/07 / Tanggal : 1977-08-20 / Halaman : 13 / Rubrik : BK / Penulis :


H. ROSIHAN Anwar sudah aktirsebagai wartawan keika proklamasi diumumkan 32 tahun yang lalu. Bekerja pada koran Asia Raya satu-satunya kran yang diizinkan terbit oleh tentara pendudukan Jepang - Rosihan sibuk melaporkan kejadian-kejadian di ibu kota pada hari-hari setelah proklamasi. 32 tahun kemudian, kejadian-kejadian menarik yang dialaminya di hari-hari pertama Republik Indonesia ini ditulis kembali oleh Rosihan dalam bentuk cerita-cerita ringan yang penuh nostalgia. Kumpulan cerita Rosihan itu diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya dalam sebuah buku dengan judul. Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari buku tersebut.

BERITA tentang perjalanan Sukarno dan Hatta ke Saigon saya dengar di Sukabumi waktu tetirah. Tetapi berita tentang Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang membikin Jepang bertekuk lutut tiada saya ketahui. Pesawat radio disegel saya ketahui. Pesawat radio disegel atas perintah Jepang dan hanya orangorang Indonesia yang bergerak di bawah tanah menentang Jepang yang secara diam-diam mengikuti siaran radio luar negeri dapat tahu tentang kalahnya Jepang.

Karena baru tanggal 18 Agustus malam saya kembali ke Jakarta, maka saya tidak sempat mengikuti kejadian-kejadian yang mendahului proklamasi kemerdekaan. Saya dengar orang bercerita tentang pemuda menculik Sukarno dan Hatta yang dibawa ke Rengasdengklok untuk dipaksa memproklamasikan kemerdekaan Ada pertemuan di rumah Laksamana Maeda sebelum berlangsung upacara proklamasi kemerdekaan di Pegangsaan Timur no. 56. Saya dengar juga tentang sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan tanggal 18 Agustus yang memilih Sukarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam sidang itu Hatta membacakan teks Undang-Undang Dasar 1945.

Jelas saya sudah tercecer dalam rnengikuti perkembangan. Maka saya giat lagi sebagai juru warta dan saya duduk nongkrong di Pejambon menunggui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan. Tanggal 19 Agustus sidang memutuskan Indonesia dibagi menjadi delapan propinsi.

Meskipun tidak banyak kemungkinan berita-berita itu dapat dimuat dalam "Asia Raya", karena dilarang oleh sensor Jepang, toh saya tekun mengikuti perkembangan. Isi koran hambar, sebab kejadian-kejadian penting yang menyangkut kehidupan rakyat banyak lan mempengaruhi masa depannya serin tidak dapat disiarkan. Koran diisi dengan pidato Tenno Heika, Kaisar Jepang, yang telah menyerah kalah atau dengan pengumuman-pengumuman Gunseikanbu.

Karena sebal dan juga untuk mengisi ruangan surat-kabar saya menyiarkan cerita pendek saya: "Mata Rusa", kisah perburuan. Seorang pemburu menembak seekor rusa di malam hari. Mata rusa yang telah mati itu terus saja memandang kepadanya bagaikan memukaunya. Tema cerita: pada hakikatnya dalam dunia ini wanita tiada ubahnya dari rusa yang tiada berdaya apa pun terhadap pemburunya. Mengapa saya menulis cerita pendek demikian? Apakah demikian pendirian saya tentang wanita? Saya rasa tidak. Saya mengarangnya karena iseng belaka. Beberpa hari kemudian Darmawidjaja menyiarkan cerita pendeknya. Dan tanggal 6 September "Asia Raya" menyiarkan cerita pendek Usmar Ismail dengan judul mengandung arti: "Indonesia Tanah Kekasih."

Kehidupan di Jakarta berjalan biasa saja dalam pekan-pekan pertama bulan September 1945. Seolah-olah tidak ada peristiwa proklamasi kemerdekaan bangsa dan negara. Ada dua macam pemerintah: 1. pemerintah bala-tentara Dai Nippon yang tiada lagi bersemangat, 2. pemerintah Republik Indonesia yang belum berhasil mengokohkan kekuasaannya di semua bidang.

Sukarno sudah tiga minggu menjadi Presiden. Belum banyak yang dapat dikerjakannya. Pada tanggal 6 September keluar Pengumuman Badan Penerangan perihal sebutan P.Y.M. Ia ditandatangani oleh Sukarno. Isinya:

Kecuali dalam urusan yang resmi-resmi benar mengenai Negara Republik Indonesia, maka saya minta di dalam sebutan sehari-hari disebut BUNG KARNO saja, jangan Paduka Yang Mulia.

Kegoncangan-kegoncangan istimewa dalam masyarakat belum ada Bioskop buka terus. Pertunjukan bioskop-bioskop dalam minggu 6-12 September:

NIPPON - Pintu Besi: Wakakihi no Yorobiki - Film Nippon.

MINAMI - Kramat: Wakakihi no Yorobiki - Film Nippon.

AZIA - Jatinegara: Kato Hayabusa Sentolai - Film Nippon.

YATIYO - Senen: Siti Nurbaya - Film Indonesia.

AZUMA - Sawah Besar: Pulo Inten Film Indonesia.

SIN-A - Pancoran: Kung Paw He Film Tiongkok.

Pertunjukan tinju besar tetap diadakan di Sinsekai, Krekot, dimulai pukul 6.30 sore.

Acara tanggal 9 September:

1. TAN GWAT TEK kembali naik di ring bertarung dengan TICER JOESOEF dalam 10 tonde yang tidak asing lagi bagi penggemar tinju.

2. VELSINK dapat lawanan KID YAN Bogor.

3. JOHNNY RENTENS lawan KID HERMAN.

4. B.MARKX dari Malang akan bertempur dengan SINGA LAUT dari Bandung dalam 8 ronde.

Seperti galibnya tiap bulan urusan loterai tidak mandek. Penarikan Undian ke-17 yang berlangsung tanggal 3 September menghasilkan:

Hadiah ke-1 : f40.000 - No. 3383.

Hadiah ke-2: f 15.000 - No. 28711.

Hadiah ke-3: f 5.000 - No. 22298. 31069.35551.39800.

Hadiah ke-4: f 500.

Hadiah ke-5: f 300.

Hadiah ke-6: f 100.

Hadiah ke-7: f 50.

Uang masih dinyatakan dalam f atau florin, dalam Gulden Hindia Belanda. Kalau kita dapat 50 rupiah saja sudah besar artinya. Kalau dapat hadiah pertama. kita sudah bisa dibilang jutawan. Bandingkan sendiri, pada masa itu harga beras 4 rupiah sekilo sewa rumah sebulan di daerah Kepu dan Kemayoran 5 rupiah, paling banter 7« rupiah. Naik beca dari Sentiong ke Menteng orang cuma bayar 15 sen dan langganan koran satu bulan 3 rupiah.

Tentu tidak semuanya jalan terus. Ada yang berhenti berusaha. Sebuah iklan memberitahukan:

Pemandian - Penginapan - Rumah Makan

TJlMELATI

(Stasiun Tjitjoeroegi)

Ditutup buat sementara waktu, sampai dikobarkan pula. Hormat, Kongsi Lima.

Yang mati ada pula. Sebuah iklan berbunyi:

Turut berdukacita Segenap keluarga "Persafi" menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya saudara kami yang…

Keywords: Rosihan AnwarPT. Dunia Pustaka JayaSoekarnoHattaAsia RayaUUD 1945Tenno HeikaGunseikanbu
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…