Masa Depan Ireng
Edisi: 25/07 / Tanggal : 1977-08-20 / Halaman : 26 / Rubrik : MS / Penulis :
MAU tak mau orang mulai membanding-banding. Sekarang antara jazz Jack Lesmana dan jazz kelompok Ireng Maulana. Ireng tampil di Teater Terbuka TIM 30 dan 31 Juli yang lalu, berbeda dengan Jack yang sudah berhasil membina penonton itu. Ireng tidak mencari pegangan mencampurkan jazz dengan rock. Ia tampak sedang mencari dan melihat lebih ke depan.
"Jack kelihatannya sudah sampai batas akhir. Ireng lebih menyukai nafas klasik," kata seorang pengamat. Maklum Ireng memang baru saja muncul, setelah menghilang ke Amerika cari ilmu di Peabody Conservatorium Baltimore. "Ketimbang Jack yang terikat pada aturan lekuk-lekuk, Ireng kelihatan lebih bebas memainkan musiknya," komentar pengamat yang lain.
Sifatnya Insidentil
Seperti diketahui Jack memang selalu mencoba sedikit urakan dan santai di panggung. Ia bisa muncul dengan T-shirt didampingi Broery yang tak segan-segan menyanyi sambil merokok. Jack juga belakangan selalu disertai tukang kocok perut, Rudy Djamil --sementara dia sendiri bisa membawa acara sambil memberi bumbu lucu. Tapi Ireng, 2 malam itu lebih suka bersikap formil. Kendati teman-temannya agak bebas, ia dengan sopan mengenakan stelan jas krem.
"Meskipun itu sifatnya insidentil, saya melakukan tidak main-main. Selama 2 malam itu saya merasain," kata Idris Sardi yang memperkuat barisan. Selain pemain biola itu tampak juga Eddi Tulis, Toni, Hendrawijaya, Didi Chia, Benny Mustafa, Benny Likumahua, Yopie Item,…
Keywords: Musik Jazz, Gairah 77, Jack Lesmana, Ireng Maulana, Rudy Djamil, Broery, Eddi Tulis, Toni, Hendrawijaya, Didi Chia, Benny Mustafa, Benny Likumahua, Yopie Item, Wiharto, Perry Patisellano, Kiboud Maulana, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…