Akhir Lakon Bardosono
Edisi: 25/07 / Tanggal : 1977-08-20 / Halaman : 54 / Rubrik : OR / Penulis :
NAMA Bardosono akan tak banyak disebut-sebut lagi. Akhir pekan lalu, ia tak lagi jadi Ketua Umum PSSI. Lakonnya yang kontroversiil berakhir.
Ia naik ke kursi Ketua Umum PSSI dengan cara yang dipaksakan: proses pemilihannya dipercepat sehari sebelum jadwal. Alasan pimpinan sidang, Kosasih Purwanegara SH: agenda musyawarah yang menyangkut organisasi telah selesai. Agar peserta kongres bisa istirahat esoknya, kata Kosasih, kenapa pemilihan formatur, orang yang sekaligus akan memegang tampuk pimpinan organisasi, tidak dilakukan waktu itu saja?
Forum memang tidak menampik permainan yang telah diatur rapi tersebut-kecuali wakil Irian Jaya. Dan terpilihlah Brigjen Bardosono secara aklamasi menggantikan pendahulunya, Kosasih Purwanegara SH. Itu terjadi dalam Kongres PSSI di Yogya, akhir Desember 1974, yang banyak dikecam itu.
Tapi perjalanan karir kepemimpinannya di PSSI ternyata tidak licin. Tak sampai setahun, ia ditinggalkan oleh trio Sutjipto Danukusumo-Kamaruddin Panggabean-Hans Pandelaki -- kelompok yang tadinya mendukung Bardosono. Dalam kepengurusan PSSI, mereka masing-masing menjabat Ketua Bidang Organisasi, Ketua Bidang Kompetisi, dan Sekretaris Umum. Dalih pengunduran trio SPP itu: tidak bisa lagi bekerjasama dengan Bardosono.
Memandang Angker Bardosono
Turun trio SPP, naik Dono Indarto, Muhono SH, dan Yumarsono. Tapi perubahan wajah kepengurusan tersebut tidak memberi arti banyak bagi organisasi. Bardosono yang mendapat pengukuhan sebagai mandataris kongres lewat musyawarah PSSI di Medan, awal 1975 kian tak terkendali. Setiap ketidak-sesuaian pendapat mengenai kebijaksanaan organisasi dilikwidirnya dengan senjata mandataris. Sehingga para pendampingnya hampir tak punya arti sama sekali.
Di mata umum,…
Keywords: Bardosono, PSSI, Sepak Bola, Kosasih Purwanegara SH, Sutjipto Danukusumo, Kamaruddin Panggabean, Hans Pandelaki, Dono Indarto, Muhono SH, Yumarsono, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…