Samino Mundur. Anaknya Ditahan

Edisi: 30/07 / Tanggal : 1977-09-24 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


IA mengenakan kemeja model safari warna coklat susu, salah satu pakaian dinasnya sehari-hari. Siang itu, 17 September lalu, ia berjalan pelan seraya menunduk meninggalkan pendopo kabupaten di Tegal - tempat tinggalnya-menuju ke kantor sekretariat. lari itu ia masih bekerja seperti biasa, sekalipun wajahnya tampak lesu. 

Itulah Letkol R. Samino, (56), bupati Tegal yang mendadak menjadi berita penting, setelah kena jaring Opstib. Termasuk pejabat negara pertama yang ditindak Opstib, ini juga merupakan kasus pertama Opstib yang akan diajukan ke pengadilan. Bersama 4 orang lainnya, Samino dituduh terlibat manipulasi pelaksanaan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di daerahnya. Samino dkk dituduh telah merugikan para petani tebu sejak 1974 sebanyak Rp 30 juta, meliputi berbagai jenis pungli. Misalnya pungutan Rp 1.100 per kwintal (1974/1975), 'uang tetes' a 1½ Kg per kwintal (1975/1976) dan 'uang kelompok' sebanyak Rp 900 per kwintal gula. 

Ketika ditemui Aris Amiris, pembantu TEMPO di Cirebon, Samino siang itu tampak tenang-tenang saja. Tapi ia tak bersedia bicara banyak. 

Tanya: Benarkah bapak sudah dibebas-tugaskan oleh Gubernur Suparjo Rustam? 

Jawab: Saya memang sudah mengajukan permohonan berhenti sebagai bupati Tegal. Tapi tentang yang saudara tanyakan, sebaiknya itu dialamatkan kepada gubernur. Sampai hari ini saya masih menandatangani surat-surat, masih memimpin rapat-rapat. 

T: Sebelum ditangani oleh Opstib, sudahkah bapak mengetahui adanya manipulasi itu? 

J: Saya tak berani memberikan penjelasan. Pemeriksaan oleh tim Opstib sebentar lagi akan selesai. Mereka sudah terlalu lama di Tegal. Diharapkan sebelum Lebaran ini sudah bisa selesai. Jadi beliau-beliau itu bisa cuti. 

T: Apa komentar bapak tentang benta-benta yang muncul di koran-koran tentang…

Keywords: Letkol R. SaminoOpstibTebu Rakyat IntensifikasiTRISudomoSuparjo RustamSuhandrioDrs SupraptoMardi SuwitoBrigjen SukotjoSarlan Adisutjipto
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?