Pastor Dan Politik Praktis
Edisi: 38/07 / Tanggal : 1977-11-19 / Halaman : 12 / Rubrik : AG / Penulis :
MASIH diizinkankan pastor terjun dalam politik praktis? Kongkritnya, jadi anggota DPR/MPR mewakili Golkar atau PDI ?
Ini jadi bahan perdebatan yang hangat dalam Sidang MAWI yang baru usai - baik di dalam ruang sidang, maupun dalam diskusi dengan para tokoh awam.
Sejak Sidang MAWI 1975 ada konsensus para wali gereja: tidak dibenarkan para imam bergerak dalam bidang politik praktis. Kecuali kalau terpaksa. Misalnya kalau tidak ada awam yang cakap untuk pekerjaan itu. Itu pun harus ada izin dari uskup setempat (TEMPO 8 Mei).
Tapi nyatanya dalam pelantikan anggota DPR-RI 1 Oktober yang lalu. Hadir pula seorang pastor. Robert Rewu SVD. Ia mewakili Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karuan saja timbul suara yang kurang senang dari kalangan awam khususnya pendukung PDI. Tukas Thoby Muthis. Sekretaris MUKSI (Musyawarah Umum Katolik se-Indonesia) pada TEMPO: "Kalau toh Gereja mau berkecimpung di bidang politik praktis, mengapa membantu Golkar yang sudah identik dengan penguasa? Mengapa tidak menyalurkan imam-imam untuk membantu PDI yang lemah, berdasarkan asas keseimbangan ?"
Kompromi
Ternyata kehadiran pastor Robert Rewu SVD - anggota DPR-RI No. 315 - bukan sepenuhnya dengan restu…
Keywords: Katolik, Pastor, Politik Praktis, Robert Rewu SVD, Pastor Markus Moal SVD, Sidang MAWI, Golkar Nusa Tenggara Timur, Tukas Thoby Muthis, Sekretaris MUKSI, Uskup Agung Ende, Societas Verbi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…