Verbalisme & Logika

Edisi: 40/07 / Tanggal : 1977-12-03 / Halaman : 38 / Rubrik : KL / Penulis : KLEDEN, IGNAS


SEORANG teman yang meneliti humor, pernah menjelaskan begini. Humor Indonesia seperti yang kita kenal sekarang, memang tinggi nilai humornya tapi agak terbatas daya komunikasinya. Humor kita terlalu terikat pada suatu lingkungan, pada bahasa setempat dan pada simbol-simbol setempat. Akibatnya hanya orang yang kenal dan dekat dengan simbol dan bahasa setempatlah yang akan merasakan humor itu. 

Misalnya ini. 

A:"Siapa sih yang sebetulnya menemukan dan melahirkan Inem? Yang melahirkan Inem sebagai bintang, 'kan Nya Abbas Acub?" 

B: "Setahu saya, yang melahirkan Inem adalah Nyak-nya Inem. Bukan Nyak-nyak yang lain, bukan pula Nya Abbas Acubl!" 

Humor ini hanya menggelitik mereka yang mengerti bahwa kata Nyak berarti ibu. Bagi orang lain tidak terasa apa-apa. Padahal, kalau kita baca anekdote mengenai humor antara Winston Churchill dan Bernard Shaw, rasanya amat bisa dinikmati. Kita akan tergelitik habis-habisan asal bahasa Inggeris kita bisa lumayan saja. Humor mereka mudah dikomunikasikan. Kenapa? 

Sekedar melayani minat dia, saya pun pura-pura tercenung, lalu menjawab sekenanya saja. Menurut saya, humor kita kebanyakan humor yang verbal. Artinya, humor itu lebih banyak berupa permainan kata, Wortspiel, kata orang Jerman. 

Coba lihat dagelan Bagio dan kawan-kawannya di televisi. Kemampuan mereka hanya terbatas pada mengkutak-katik kata-kata, ke arah yang sering sudah bisa diduga, sehingga jadinya tanpa surprise sama sekali. 

Lelucon Churchill dan Bernard Shaw lebih banyak berupa permainan pikiran. Jadi yang dibolak-balik…

Keywords: VerbalismeLogikaWinston ChurchillBernard ShawWortspielDagelan BagioJuxtapositionTata bahasaPak Takdir AlisyahbanaWiener SchuleCambridge SchoolKaskopkamtib SudomoMenteri Syarif ThayebProf. Winarno Surachmad
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…