3 Hari Aksi Djamanga
Edisi: 41/07 / Tanggal : 1977-12-10 / Halaman : 17 / Rubrik : HK / Penulis :
TAHANAN itu berbaju safari warna gelap, berdiri di muka sel. Sepiring nasi ransum dan segelas air minum di tangan kanan. Di tangan kirinya ada secarik kertas surat berkepala Okupi (organisasi karyawan ummat Pantekosta). Dari kertas itu dibacanya sebuah doa: 'Berkat Tuhan sarwa sekalian alam..." Setelah itu ransum dicicipinya sedikit. Air diminum seteguk. Dan, prang . . . piring dan gelas dia banting ke lantai. Sumpah pun mulai berlaku.
Sejak itu, 9 Nopember jam 9 pagi, pesakitan Djamanga Samosir "berpantang makan dari makanan jasad hidup dan minum dari minuman jasad hidup." Pendeknya akan berpuasa terus, "sampai perkara saya diselesaikan oleh pengadilan." Dan ia bertekad tak hendak keluar dari sel, selama berpuasa,itu "walaupun malaikat Jibril datang menjemput." Dan itu benar-benar dilakukannya. Ketika Ketua Pengadilan Negeri Tarutung, di Sumatera Utara, datang membesuknya, Djamanga tetap mendekam di pojok sel tanpa peduli.
Ia tertuduh dalam perkara korupsi. Tapi setelah 3 hari berpuasa ia dikeluarkan dari tahanan. Itupun diusung untuk dibawa ke rumah sakit. Rupanya Djamanga betul-betul hampir dijemput oleh malaikat maut. Ketua pengadilan pun jadi kewalahan menghadapi tertuduh yang satu ini. Hingga harus dikeluarkan…
Keywords: Korupsi, Djamangga Samosir, Inspektorat Keuangan, Kepala Dinas P&K Tapanuli Utara, Ketua Pengadilan Negeri Tarutung, Organisasi Karyawan Ummat Pantekosta, CV Yamato, Kejaksaan Tinggi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…