Wasiat Mobil Buya
Edisi: 20/34 / Tanggal : 2005-07-17 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung
SEBELUM berangkat ke Malang untuk hadir di muktamar ke-45 Muhammadiyah, ada yang membuat risau hati Ahmad Syafi'i Ma'arif. Dia sempat menemui pengurus organisasi Islam kedua terbesar itu dan meninggalkan semacam wasiat: "Kalau saya tiba-tiba meninggal, tolong sisa utang mobil itu ditagih ke istri saya," begitu pesan Syafi'i, yang akrab dipanggil Buya.
Sebenarnya dia mau membayar segera utang itu ke bendahara Muhammadiyah. Tapi, karena bendahara sudah lebih dulu berangkat ke Malang, dia memutuskan menyampaikan wasiat tersebut ke pengurus saja. "Saya baru tahu ternyata punya utang,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?