Dari Capitol Hill Meneropong Papua

Edisi: 24/34 / Tanggal : 2005-08-14 / Halaman : 37 / Rubrik : NAS / Penulis : ANOM, ANDARI KARINA


PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono tampak tak kuasa menyeka rasa kecewa di wajahnya. "Sulit bagi kita untuk menerima campur tangan yang terlalu jauh," katanya di hadapan warga Indonesia di Shenzhen, Republik Rakyat Cina, akhir Juli lalu.

Pernyataan yang keras dari seorang Yudhoyono ini terucap lantaran ada anggota Kongres Amerika Serikat yang mendukung agar Papua lepas dari Negara kesatuan Republik Indonesia. Upaya anggota Kongres itu diperjuangkan melalui Rancangan Undang-Undang Otorisasi Hubungan Internasional Amerika yang tengah dibahas di sana.

Itulah lanjutan dari surat yang diteken oleh 36 dari total 435 anggota Kongres, yang ditujukan kepada Presiden Bush, yang isinya meminta Amerika Serikat mendukung hak penentuan nasib sendiri bagi Papua. Menurut Yudhoyono, tak selayaknya anggota senat negara lain…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?