Pemalsu Dokumen Di Kursi 1k

Edisi: 26/34 / Tanggal : 2005-08-28 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Budi S.P., Johan


WAJAH Brigjen (Pol.) Marsudhi Hanafi menegang ketika melihat Tempo bertandang ke markasnya, Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Jumat pekan lalu. ”Kok Anda bisa di sini?” kata Ketua Tim Penyidik Kasus Munir itu. Saat dimintai komentar soal penahanan Erry Bundjamin, ia hanya berujar, ”Nanti, nanti.…” Marsudhi, yang biasanya terbuka kepada wartawan, kali ini berubah. Telepon genggamnya pun tak pernah diangkat ketika dihubungi.

Adakah sesuatu yang disembunyikan oleh Marsudhi Hanafi? Tidak jelas. Yang pasti, sikap itu diperlihatkan Marsudhi setelah tim penyidik kasus Munir menangkap dan menahan Erry Bundjamin, Kamis dua pekan lalu. Erry, 38 tahun, adalah penumpang pesawat Garuda pada penerbangan 6 September 2004 rute Jakarta-Singapura-Amsterdam. Dalam pesawat bernomor GA-974 itulah pembunuhan Munir berlangsung.

Munir tewas setelah racun arsenik menghancurkan tubuhnya dalam penerbangan laknat malam itu. Polisi sudah menahan pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto—orang yang dituding menaburkan arsenik ke jus jeruk yang diminum Munir. Kasus Polly kini sudah masuk pengadilan. Bersama Polly, juga jadi tersangka pramugari Yetty Susmiarti dan pramugara Oedi Irianto.

Erry adalah nama baru yang mengejutkan. Awalnya, polisi menyebut penahanan itu sebagai bagian dari upaya untuk mengorek sindikat pembunuh Munir. Polisi juga terang menyebut ada sejumlah kejanggalan dalam perjalanan Erry Bundjamin ke Singapura. Erry dituding memalsukan paspor. ”Dia patut dicurigai. Akan kami bongkar bagaimana keterkaitan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?