Gulai Kambing Untuk Ba'asyir
Edisi: 17/35 / Tanggal : 2006-06-25 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung ; Rosyid, Imron
RUMAH itu tampak kusam. Dindingnya berwarna putih sudah lama tak dicat ulang. Pintunya juga terkunci rapat. Tak ada tanda-tanda bakal ada acara khusus. Padahal hari itu sang tuan rumah, Ustadz Abu Bakar Baasyir, bakal pulang setelah hampir empat tahun menjalani hukuman penjara di Jakarta. Penghuni rumah yang terletak persis di belakang kantor Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu sama sekali tak berbenah.
Keriangan hanya tampak di halaman. Beberapa bocah sedang bermain sambil berteduh di bawah pohon belimbing wuluh. Menurut Rosyid Ridho, anak kedua Ba'asyir, keluarganya memang tidak menyiapkan acara khusus. Kedatangan sang ayah pada Rabu pekan lalu diurus oleh pesantren dan para pengurus Majelis Mujahidin Indonesia serta pendukung Ba'asyir lainnya.
Kalaupun ada yang berbeda hanyalah kesibukan Aisyiah Ba'asyir menyiapkan makanan untuk suaminya, sang Amir Majelis Mujahidin. "Umi sedang memasak lauk marak (gulai kambing bumbu arab) untuk Abi," kata Rosyid. Sang istri memilih menunggu suaminya di rumah ketimbang ikut menjemputnya ke Jakarta.
Ba'asyir resmi menjadi tersangka pada 19 Oktober 2002. Polisi menuduh ia memiliki hubungan dengan para pelaku peristiwa bom Bali 2002 dan terlibat dalam rencana pembunuhan Presiden Megawati Soekarnoputri. Selain itu, Ba'asyir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?