Kereta Rel Listrik: Komunitas, Cerita, Romansa

Edisi: 17/35 / Tanggal : 2006-06-25 / Halaman : 59 / Rubrik : SEL / Penulis : Parera, Philipus


Kereta juga potret muram tentang bagaimana kemiskinan disiasati: ada penumpang tak bertiket yang menyuap masinis. Ada masinis yang senang penumpangnya tak berkarcis karena mengharapkan recehan upeti.

Kereta api adalah wajah kita: korupsi, kekacauan administrasi--lalu romansa tumbuh di sela-selanya.

DIA bukan masinis, bukan pula kondektur, meski bukan penumpang biasa. Mengenakan seragam pegawai PT Kereta Api Indonesia tanpa label nama, ia berdiri di pintu masuk ruang masinis kereta rel listrik (KRL) ekonomi Kota-Bogor, yang tengah berhenti di Stasiun Manggarai. Setiap penumpang yang mendekat disapanya pendek, "Biasa?" Calon penumpang yang menjawab kata yang sama akan dipersilakannya masuk. Jika penumpang tak menjawab atau malah tampak bingung, ia akan tercagak di pintu selebar setengah meter itu--pertanda tak ada harapan bagi sang tamu untuk bergabung.

Kereta penuh sesak, Senin sore pekan lalu. Sebagian besar penumpang di gerbong kereta bukan saja tak dapat duduk melainkan sudah sulit berdiri. Kaki sebelah bisa memijak, tapi kaki yang lain tertahan kaki tetangga atau terdesak keranjang pedagang buah. Tangan yang mencengkeram besi pegangan, sekadar untuk memantapkan posisi berdiri, tak banyak gunanya. Sedikit saja kereta bergerak, ayunan tubuh ratusan penumpang ke arah yang sama akan melepas pegangan itu dengan segera. Oksigen tinggal sejumput. Udara panas oleh karbondioksida dan bau ketiak basah para penumpang.

Di kabin masinis berukuran 4x1 meter itu sudah ada setidaknya 20 penumpang. Itu di luar masinis dan lelaki yang berdiri di pintu tadi. Di Manggarai, 5-6 penumpang lain mendesakkan lagi badan mereka ke dalam ruang sempit itu. Itu semua setelah mereka menjawab pasti sandi si lelaki. Dari luar terlihat, ruang masinis itu ibarat kandang ayam yang sesak. Dashboard sopir kereta diubah fungsinya menjadi tempat meletakkan bawaan penumpang.

Di Stasiun Tebet sepuluhan orang masuk lagi ke kabin. Di antaranya, seorang lelaki setengah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…