Cecak Merayap Benjol

Edisi: 03/24 / Tanggal : 1994-03-19 / Halaman : 77 / Rubrik : KSH / Penulis : GTR


CICAK-cicak di dinding, diam-diam merayap. Kalimat itu selama ini memang populer di kalangan murid taman kanak-kanak. Di masa datang, mungkin itu bisa menjadi "lagu wajib" para dokter. Sebab, menurut pengalaman -- karena belum diteliti secara ilmiah -- cecak ternyata mampu menyembuhkan kanker.

Paling tidak itulah yang dialami Sri Sumarsih, guru taman kanak-kanak di Cipete, Jakarta Selatan. Sejak 1979, tubuhnya dirongrong kanker indung telur (ovarium). Setelah dia menghabiskan 400 ekor cecak mentah, kini benjolan kankernya lenyap.

Ini bukan sulap, tapi kisah nyata Sri Sumarsih. Wanita berusia 50 tahun yang masih tetap membujang ini juga sempat heran dengan khasiat cecak. Sebelumnya tentu ia merasa jijik dengan binatang melata di tembok rumah itu. Apalagi harus menyantapnya mentah-mentah. Rasanya ingin muntah ketika disarankan mencobanya untuk menyembuhkan kankernya. Rupanya, dorongan ingin sembuh dari sakit yang mematikan itu lebih kuat daripada rasa jijiknya. Maka, mulailah Sri melahap cecak setiap hari.

Riwayat Sri makan cecak dimulai dari rumah sakit juga. Ketika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…