Ronde Kedua Kemelut Suaka

Edisi: 07/35 / Tanggal : 2006-04-16 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : MANGGUT, WENSESLAUS ; LEVI, CUNDING ; UTOMO, LITA


LIMA kapal perang Indonesia bersiaga di Laut Arafuru. Kapal-kapal itu hilir-mudik di perbatasan laut dengan Australia, memelototi setiap perahu motor yang melaju. "Jika ditemukan perahu membawa orang-orang yang mencurigakan, akan kami periksa," kata Letnan Kolonel Toni Syaiful, juru bicara Armada Kawasan Timur Angkatan Laut. Siaga penuh itu digelar sejak Senin pekan lalu.

Laut Arafuru memang menjadi jalur favorit warga Papua yang memburu suaka ke Australia. Pada pertengahan Januari lalu, misalnya, 43 warga Papua nyelonong ke negeri seberang lewat jalur ini. Pemerintah Australia menyambut gembira. Mereka diberi visa tiga tahun. Hujan hujatan mengalir dari Jakarta.

Kendati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menarik duta besar dari Canberra untuk sementara, Australia tidak mengubah sikap. Belakangan aksi protes dilakukan para pengusaha. Pada Kamis pekan lalu, gabungan pengusaha importir Indonesia sepakat memboikot buah-buahan, daging, kue, dan jajanan apa saja dari Negeri Kanguru.

Petinggi Jakarta tampaknya harus membiasakan diri dengan manuver para pencari suaka dari Papua. Sejumlah pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah memastikan, para pencari suaka politik bakal terus mengalir sampai dunia turun tangan menyudahi sengketa Papua. Kampanye pencarian suaka ini dikoordinasi West Papua Association, yang bermarkas di Australia. Direncanakan sejak dua tahun lalu, aksi pelarian dilakukan bersamaan dengan demonstrasi dan lobi-lobi internasional.

Sejumlah diplomat OPM di luar negeri memang getol melobi sejumlah negara seperti Jepang, Belanda, Fiji, Jerman, Vanuatu, Yordania, Australia, dan sejumlah negara Afrika. Tema utama kampanye di setiap kawasan itu berbeda-beda. Di Eropa mereka mengusung tema hak asasi manusia. Sedangkan di kawasan Pasifik tema yang dilambungkan soal Persatuan Melanesia, ras dominan di kawasan itu.

Di Afrika, OPM mengusung fakta bahwa orang Papua masuk bangsa Negroid. Kamis pekan lalu, kepada Koran Tempo, Jacob Rumbiak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?