Setelah Mampu Menghitung Petir

Edisi: 22/35 / Tanggal : 2006-07-30 / Halaman : 84 / Rubrik : PDK / Penulis : Agustina, Widiarsi , Dewi, Tjandra ,


Siswa-siswa Indonesia menjadi juara dunia Olimpiade Fisika Internasional. Biasa melahap buku fisika dari universitas terkemuka dunia.

REMAJA itu sedikit bicara. "Semua tidak terduga. Keberuntungan saja," katanya merendah. Padahal yang dibicarakan oleh Jonathan Pradhana Mailoa, 17 tahun, adalah gelar The Absolute Winner alias penghargaan tertinggi di ajang Olimpiade Fisika. Dua pekan lalu, di Singapura, dalam kegiatan yang diikuti oleh 86 negara, siswa SMA Kristen 1 BPK Penabur Jakarta Barat itu menyabet gelar bergengsi tersebut lantaran meraih nilai tertinggi dalam ujian teori dan eksperimen.

Secara total ia meraih nilai 46,80 dari nilai sempurna 50. Nilainya itu lebih tinggi 0,75 dari saingan beratnya, Yang Suo Long dari Cina. Tak pernah terlintas dalam diri Jonathan ia bakal mendapat puncak gelar itu. Ia berangkat hanya dengan target medali emas, seperti kawan-kawan satu timnya.

Atas prestasinya itu, Jonathan juga merebut The Best Asean Student dan Man of The Year dalam bidang fisika. Tim Indonesia mendapat 4 medali emas dan 1 perak, tapi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…