Kisah Perempuan Bermarga Li
Edisi: 21/35 / Tanggal : 2006-07-23 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Dhyatmika, Wahyu , ,
Aturan kewarganegaraan yang lama merusak tradisi kaum Tionghoa di negeri ini. Perlu petunjuk pelaksanaan yang jelas.
LI Pok Ni namanya. Perempuan 42 tahun itu berjualan es sirup di Kampung Kosambi, Tangerang. Kulitnya sawo matang dan matanya lebar. Hanya nama Pok Ni yang jadi tanda dia berdarah Tionghoa. "Saya lahir di sini," katanya. "Tapi mengurus surat-surat masih selalu dipersulit." Bukan nada prihatin, melainkan lebih kental amarah yang terasa dalam kata-katanya itu.
Dua tahun lalu, Pok Ni mencoba mengurus pembuatan akta kelahiran untuk keenam anaknya. Bukan apa-apa, ketika itu anaknya yang tertua bersiap masuk sekolah menengah pertama. "Sekarang, kalau anak mau masuk sekolah, selalu ditanya akta kelahiran," kata Pok Ni pelan. Masalah muncul karena Pok Ni tidak punya surat kawin resmi. Suaminya, yang juga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?