Kandang Tanpa Kokok Ayam
Edisi: 20/35 / Tanggal : 2006-07-16 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Amin, Syaiful , Aji, Ary
Korban gempa bumi Yogyakarta masih hidup di tenda dan gubuk. Jaminan hidup yang dijanjikan tak pernah mampir ke kampung mereka.
KANDANG ayam milik Badawi, 34 tahun, penuh sesak. Bukan karena ayamnya beranak pinak, tetapi bapak seorang anak itu memindahkan keluarga besarnya ke bangunan kayu seukuran garasi itu. Selain istri dan anaknya, dia memboyong serta kedua orang tuanya. Suasana makin sumpek dengan tumpukan baju, lemari, dan perabot rumah yang dijejalkan ke dalam kandang. Meja dan kursi terpaksa diletakkan di bawah pohon karena kandang yang tak lagi berisi ayam itu sudah tidak muat lagi.
Badawi, penduduk Desa Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terpaksa menggusur ayam setelah rumahnya hancur terkocok gempa pada akhir Mei lalu. Gempa berkekuatan 5,9 pada skala Richter itu menghancurkan sebagian Yogyakarta dan wilayah Jawa Tengah. Di Dusun Modalan, kawasan padat penghuni tempat Badawi tinggal, tingkat kerusakannya memang di bawah separuh jumlah total bangunan. Selain rumah Badawi, ada enam rumah lagi yang rata tanah, sementara sekitar 20 rumah lainnya retak dan tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?