Belajar Politik Di Nanggroe

Edisi: 18/35 / Tanggal : 2006-07-02 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Warsidi, Adi ,


Menunggu partai lokal, GAM menarik diri dari panggung pemilihan daerah. Tapi, banyak kandidat gubernur mulai pasang badan.

ASPAL hitam tamat di ujung jalan itu, lalu bersambung dengan jalur setapak membelah belukar. Hujan turun sejak senja tadi, kini bertukar gerimis. Nyanyian katak seperti merayakan malam pekat tanpa listrik. Rumah kayu milik Ridwan Abu Bakar, 46 tahun, bekas Panglima Operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Aceh Timur, terpacak sunyi dalam kepungan hutan sawit itu.

Di bilik tamu tak ada perabotan. Hanya selembar tikar plastik. Di halaman, ada gubuk kecil tempat empat pengawal tidur. Mereka tak bersenjata. Perang tak ada lagi, tapi Ridwan alias Nek Tu lebih suka tinggal terpencil seperti itu. "Kami sekarang harus belajar politik," ujar Ridwan kepada Tempo, akhir bulan lalu.

Sejak perdamaian diteken di Helsinki, Agustus tahun lalu, GAM harus mengubah cara perjuangan mereka. Tak boleh ada senjata lagi. Makanya, meski pernah berlatih militer di Libya pada 1987, Ridwan mengaku butuh belajar politik kembali. Ke mana pun pergi, ada satu buku tulis kecil terselip di tasnya. "Untuk mencatat masukan dan pendapat," ujarnya.

Gerakan itu tampaknya bersiap menuju babak baru. Apalagi, dengan Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang baru nanti GAM bisa ikut bertarung dalam sistem politik lokal, termasuk mengincar kursi Gubernur Aceh lewat pemilu. Soal ini, GAM mendadak seperti anak perawan di pasar malam. "Banyak tokoh politik lokal melirik GAM sebagai pasangan," ujar Irwandi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?