Bantuan Yang Membuat Bingung

Edisi: 16/35 / Tanggal : 2006-06-18 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Dewanto, Eduardus Karel , Rosyid, Imron , Amin, Syaiful


GEMPA besar yang menghancurkan bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei lalu meninggalkan kesimpangsiuran dalam banyak masalah. Dari urusan pendataan rumah rusak, membantu pengungsi, masalah kesehatan, ujian anak sekolah, sampai tetek-bengek kekisruhan pembagian bantuan.

Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Jusuf Kalla sampai turun tangan meredakan polemik soal bantuan. Wakil presiden ini mengatakan, pemerintah bakal mengguyurkan duit Rp 5 triliun. Para korban akan mendapat kucuran Rp 3 triliun dan sisanya buat pembangunan fasilitas umum.

Kabar kucuran uang kontan itu membuat sebagian korban gempa lega. Namun, realisasinya masih harus sabar ditunggu. Sebelum bantuan uang turun, korban gempa harus menerima bantuan apa adanya. Seperti kisah sedih yang menimpa Tasih, 72 tahun, yang kini tak punya lagi harta benda. Rumah miliknya di Kampung Pandean, Umbulharjo, Yogyakarta, luluh lantak. Seluruh isi rumahnya terkoyak reruntuhan bangunan. Cuma sepotong kebaya dan kain jarit yang tersisa di tubuhnya.

Seminggu lebih Mbah Tasih-begitu sapuannya-hidup di tenda pengungsian di Terminal Umbulharjo bersama ratusan pengungsi lain. Kini urusan pakaian jadi masalah. Dia paling risih tidak salin "jeroan" alias kutang. Karena itu ia sangat membutuhkan bantuan pakaian, minimal sebuah kutang.

Pekan lalu, dia sedikit lega. Truk bantuan datang. Dia dan anaknya, Sumiyati, tergopoh-gopoh menghampiri truk dengan roman muka sumringah. Tangan keriputnya membolak-balik baju bantuan di dalam truk. Dan, kutang berbantalan busa halus dia dapatkan.

Si nenek beringsut masuk tenda,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?