Dalam Kepungan Politisi

Edisi: 12/35 / Tanggal : 2006-05-21 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Abidien, Zed , Wibowo, Kukuh S. , Sunudyantoro

Bupati Banyuwangi, Ratna Ani Lestari, diminta mundur oleh parlemen lokal. Soal penetapan harga babi pun dijadikan senjata.

KERUDUNG cerah yang dipakai Ratna Ani Lestari sungguh kontras dengan busananya yang serba hitam. Sering menebar senyum, perempuan 41 tahun ini duduk berdampingan dengan I Gede Winasa, yang selama ini dikenal sebagai Bupati Jembrana, Bali. Keduanya juga tampak akrab, bahkan mesra. Maklum, mereka memang pasangan suami-istri.

Bukan dalam perhelatan keluarga, mereka bertemu. Keduanya bersanding dalam acara yang digelar PDI Perjuangan. Kegiatan yang bertajuk "Rapat Koordinasi Nasional Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah" ini diadakan di Surabaya, Sabtu dua pekan lalu. Inilah pertemuan para kepala daerah yang menjadi kader PDIP. Seperti suaminya, Ratna juga jadi bupati. Dia menjabat Bupati Banyuwangi, Jawa Timur. Keduanya pun sama-sama kader PDIP.

Ratna jadi pusat perhatian karena sedang digoyang oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyuwangi. Tapi dia lega lantaran kalangan PDIP membelanya habis-habisan, seperti yang diungkapkan dalam rapat koordinasi itu. "PDIP akan membela Ratna selama dia tidak melanggar peraturan perundangan," kata Pramono Anung, sekretaris jenderal partai ini.

Posisi sang bupati sedang berada di ujung tanduk. Dua hari sebelumnya, DPRD Banyuwangi mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Ratna dicopot dari jabatan. Keputusan ini diambil dalam…

Keywords: -

---

Foto Terkait