Gamelan Dari Tanah Pembuangan
Edisi: 42/34 / Tanggal : 2005-12-18 / Halaman : 97 / Rubrik : MS / Penulis : Kalim, Nurdin , Rosyid, Imron ,
SUATU malam di penghujung 1928. Dari kamp konsentrasi Tanah Merah yang sunyi dan terpencil, suara gamelan mengalun. Mulanya gesekan rebab, kemudian bunyi gambang, bonang, dan gendang. Terakhir, gong dengan vibrasi panjang.
Hampir setiap mejelang malam, gamelan itu memecah kesunyian Tanah Merah, Digul, Papua Barat itu. Gamelan Digul-begitu nama gamelan itu-adalah kreasi Pontjopangrawit selama ia menjadi tawanan politik di sana. Bentuknya seperti gamelan Jawa umumnya. Dan yang membuatnya istimewa adalah bahan dasarnya.
Ketika itu 19271928. Pontjopangrawit manusia kreatif. Ia menciptakan bejanabejana bonang dari kaleng susu. Kendati, dalam perjalanannya, bonang kaleng susu itu diganti dengan rantang wadah makanan. Sementara kalengkaleng bekas sar_den dimanfaatkannya untuk rebab.
Ia mengumpulkan potongan logam, kawat, dan pintupintu tua yang tak terpakai, dan kulit binatang liar di hutan untuk membuat kendhang dan rebab. Ia juga membuat belanga tanah besar untuk gong gedhe kemodong-sepasang bilahan besi berpentol diikat di atas belanga tanah gema pada satu kotak kayu.
Gamelan Digul terdiri atas dua perangkat instrumen lengkap yang dilaras dalam sistem nada pentatonik: slendro dan pelog. Sistem…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…