Jika Malam Selalu Mencemaskan

Edisi: 11/35 / Tanggal : 2006-05-14 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Febiana, Fanny , Cipta, Ayu


MALAM menjelang larut. Lia, 25 tahun, duduk sendirian menjaga warung rokok milik ibunya di Jalan Daan Mogot, Tangerang, Banten. Malam itu Muslimah, ibunya, meminta Lia menggantikan berjaga warung untuk sementara.

Dari kejauhan truk milik Dinas Ketenteraman dan Ketertiban Kota Tangerang bergerak lambat. Tepat di depan warung Lia, truk berhenti. Petugas bergegas turun lalu menyeret tangan Lia. Perempuan ini kaget dan meronta. Perlawanan Lia membuat cengkeraman tangan petugas makin kuat. Dia menangis dan berteriak sekuatnya menolak diangkut ke dalam truk. Berkali-kali Lia berteriak bahwa dirinya bukanlah pelacur. Keributan itu mengundang perhatian orang-orang yang melintas. Namun mereka hanya menonton.

Truk terus bergerak. Saat melintas di kawasan Cikupa, petugas melihat dua wanita berdiri di pinggir jalan. Kedua wanita itu, Lina dan Sri, lalu diangkut ke atas truk. Belum hilang kekagetan mereka, truk sudah bergerak lagi. Kedua karyawan pabrik permen itu sedang menunggu penjual nasi goreng memasak pesanannya. "Siapa nanti yang membayar nasi gorengnya?" bisik Sri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?