Berkelit Dengan Jejaring Lama
Edisi: 11/35 / Tanggal : 2006-05-14 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Aji H.S., Ari , Rosyid, Imron
KEYAKINAN itu bersemi di ruang keluarga di pojok Jalan Menteng Raya, Jakarta. Lima anak lelaki tersebut begitu terkesan oleh petuah ayah mereka, almarhum Ahmad Kandai, seorang aktivis Negara Islam Indonesia, untuk memilih jalan ke surga atau ke neraka. Mereka kompak. Jalan yang dipilih adalah "hidup berjuang demi agama".
Rupanya, keyakinan itu belakangan mendekatkan mereka ke sel-sel tahanan. Kini, hanya si bungsu, M. Yasir, 24 tahun, yang belum pernah berurusan dengan aparat. Pengais bungsu, Solahuddin, 30 tahun, Sabtu dua pekan lalu jadi berita ketika anggota Detasemen Khusus 88, satuan pemburu teroris kepolisian, menyergapnya di sebuah rumah di Desa Krakaldawung, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah. Di rumah berdinding batako itu ia tinggal bersama istri dan empat anaknya sejak 19 Februari lalu.
Solahuddin yang memiliki banyak nama alias seperti Solah, Agung, dan Wawan dituduh terlibat pengeboman Atrium, Senen, Jakarta Pusat, pada 2000. Ia juga diduga mengebom Gereja Santa Ana, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada malam Natal tahun yang sama.
Aksi kekerasan menjadi hal yang biasa bagi lima bersaudara ini untuk menjalankan keyakinan mereka. Si sulung, Farihin alias Yasir, 39 tahun, ditangkap pada 2000-an karena menyerang permukiman kaum Nasrani pada konflik di Palu, Sulawesi Tengah. Ia juga dituduh mengedarkan peluru dan senjata gelap. Pengadilan mengganjarnya dua setengah tahun penjara. Adiknya, M. Islam, 33 tahun, juga sempat ditangkap untuk kasus serupa meski dibebaskan.
Abdul Jabar, 36 tahun, anak kedua Ahmad Kandai, adalah pengebom rumah Duta Besar Filipina di Jakarta, 1 Agustus 2000. Ia menyerah kepada polisi di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?