Merek Global Di Pasar Lokal

Edisi: 10/35 / Tanggal : 2006-05-07 / Halaman : 82 / Rubrik : EB / Penulis : Dharmasaputra, Metta , ,

Holcim memburu pangsa pasar semen domestik. Semen Gresik dan Indocement belum terusik.

SUDAH hampir empat bulan ini PT Holcim Indonesia mencoba peruntungan. Sejak 1 Januari lalu, produsen semen bekas milik Hashim S. Djojohadikusumo itu resmi berganti nama dari PT Semen Cibinong. Dua produk semennya, yang dulu bermerek Semen Kujang dan Semen Nusantara, pun berganti kemasan menjadi Semen Holcim.

Perubahan nama sebetulnya bukan baru sekali ini. Sebelum berlabel Holcim, kedua produk semen itu pun sejak April 2005 telah dilebur menjadi satu merek: Semen Serba Guna. Dirasa masih kurang syur, belakangan nama itu diputuskan kembali diganti menjadi Holcim.

Holcim memang nama besar. Perusahaan asal Swiss yang dulu beken dengan nama Holderbank ini merupakan produsen semen terbesar kedua di dunia. Karena itu, mudah ditebak, nama Holcim diusung untuk mengangkat citra produk Semen Cibinong di pasar domestik agar bisa bersaing dengan dua kompetitor utamanya: Semen Gresik dan Indocement.

Untuk mengenalkan produk barunya itulah, sebuah acara meriah khusus digelar di kawasan Monas, Jakarta, Februari lalu. Peluncuran produk baru ini kian gegap-gempita dengan gencarnya tayangan iklan Semen Holcim di layar kaca.

Tapi, apa lacur? Konsumen tak serta-merta berselera. Di sejumlah toko bahan bangunan di kawasan Ciputat, Tangerang, dan Cinere, Depok, misalnya, semen Holcim masih sulit dicari. Tiga Roda dan Semen Gresik masih bertahan sebagai…

Keywords: -

---

Foto Terkait