Jalan Sunyi Menjadi Tentara
Edisi: 40/34 / Tanggal : 2005-12-04 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Warsidi, Adi , Dhyatmika, Wahyu
MESKI dia akan menjadi seorang veteran pemberontak, berita dari Jakarta itu masih belum menarik hatinya. Abdul Hadi bin Abdullah, 26 tahun, hanya memegang dagu sambil menimbang kesempatan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia serdadu Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sudah enam tahun bergerilya di Aceh Utara.
Hadi turun gunung tak lama setelah perdamaian Aceh ditandatangani di Helsinki, Finlandia, Agustus lalu. Ditemui di Banda Aceh, rambutnya masih panjang menyentuh bahu. Badannya tampak cukup sehat. Dia berkunjung ke markas GAM di Lampriek, Banda Aceh, Rabu pekan lalu. Mengunjungi sanak saudara di sini, katanya.
Pekan lalu, sebetulnya ada berita bagus buat Hadi dan kawan-kawan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Instruksi Presiden No. 15 Tahun 2005, pada 15 November lalu, yang mengatur pelaksanaan nota kesepahaman antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka. Perintah itu dibuat berdasarkan Perjanjian Helsinki.
Instruksi ini membuka jalan bagi gerilyawan GAM bergabung dengan TNI. Dalam satu butir keputusan itu, Presiden memerintahkan Panglima TNI memberi kesempatan kepada bekas anggota GAM menjadi tentara organik di Aceh, tanpa diskriminasi.
Tentu, proses itu dilakukan sesuai dengan standar penerimaan prajurit TNI. Perintah yang sama juga diberikan kepada Kepala Polri. Presiden meminta Polri menampung bekas gerilyawan GAM yang mau menjadi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?