Menanti Rasa Aman

Edisi: 40/34 / Tanggal : 2005-12-04 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : , ,


PASAR Inpres Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis pekan lalu tampak lebih sepi. Deru motor yang biasa beradu keras tak terdengar lagi. Belasan tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar pasar pun tak tampak batang hidungnya. Rahmanto, salah seorang pengojek yang tersisa di sana, menuturkan bahwa situasi Poso, Sulawesi Tengah, yang tak menentu keamanannya belakangan ini, membuat para pelanggannya enggan keluar rumah. Sehari mereka biasa menerima Rp 50 ribu, kini jumlah itu susut lebih dari setengahnya.

Rasa waswas juga mencengkeram beberapa wanita penjaja pisang goreng. Mereka yang biasa berjualan di dermaga Poso memilih tinggal di rumah saja. Tempat nongkrong itu pun sepi pengunjung. ”Kami takut, jangan-jangan kami juga menjadi sasaran,” kata seorang di antara mereka. Ketakutan itu muncul setelah bertebaran isu berbau teror yang menyebut aksi pembunuhan tak akan berhenti sebelum memakan korban 100 wanita Poso.

Serentetan peristiwa pembunuhan sadistis belakangan ini, yang terjadi di wilayah itu, membangun rasa takut yang luar biasa di alam pikiran masyarakat di sana. Akhir Oktober lalu tiga siswi SMU Kristen Poso, masing-masing Ida Yarni Sambue (15…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?