Setelah Duit Tentara Melayang

Edisi: 03/35 / Tanggal : 2006-03-19 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , ,


BEGINILAH nasib tentara rendahan. Sudah bergaji kecil, setiap bulan masih dipangkas dengan berbagai bentuk potongan. Salah satunya adalah pemotongan untuk tabungan wajib perumahan. Walau jumlahnya tak seberapa, Rp 2.500 untuk tamtama, pemangkasan ini tetap membebani. Dan setelah terkumpul selama bertahun-tahun, hanyalah kenyataan pahit yang didapat: tabungan itu telah diselewengkan.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso mengakui hal itu saat memberi penjelasan di Dewan Perwakilan Rakyat, Senin pekan lalu. Menurut dia, tabungan perumahan sebesar Rp 129 miliar telah diselewengkan oleh Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan, yang dibentuk oleh Markas Besar Angkatan Darat.

Besar tabungan itu sudah segunung karena dipungut dari sekitar 275 ribu anggota TNI Angkatan Darat selama bertahun-tahun. Jika untuk kalangan tamtama yang bergaji sekitar Rp 1,5 juta sebulan ditarik 2.500 perak, pada perwira pertama dipungut Rp 4.000 tiap bulan. Adapun potongan perwira menengah sebesar Rp 5.000, dan untuk perwira tinggi Rp 7.500 setiap bulan. Duit ini kelak akan dikembalikan lagi untuk uang muka pembelian rumah.

Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan yang mengelola dana tersebut dipimpin oleh seorang kolonel. Bendaharanya adalah Direktur Keuangan Angkatan Darat dan pengawasannya dilakukan oleh Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Darat.

Kolonel Czi Ngadimin Darmo Sujono, Kepala Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat, menjadi tertuduh utama penyelewengan itu. Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1975 ini sekarang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?