Semakin Brutal Di Poso
Edisi: 38/34 / Tanggal : 2005-11-20 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Parera, Philipus , Muhammad, Darlis ,
KEDUA remaja putri 17 tahun itu sedang ngobrol di teras rumah pada Selasa sore pekan lalu. Tiba-tiba saja, dua pria dengan mengendarai motor berhenti di depan rumah kos di Jalan Gatot Subroto, Lambogia, Poso Kota itu. Dor, dor.... Dua tembakan mengarah ke Siti. Temannya, Ivon, kaget dan spontan menutup wajahnya. Sia-sia, peluru ketiga merobek pipi kanan Ivon dan tembus ke pipi kirinya.
Masyarakat Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, gempar. Mereka belum lupa dengan tragedi sepekan sebelumnya. Saat itu, tiga remaja putri ditemukan meninggal dengan kepala terpisah dari tubuh di Dusun Bambu, Kelurahan Sayo, Poso Kota. Mereka adalah Ida Yarni Sambue (15 tahun), Theresia Morangke (15 tahun), dan Alfita Poliwo (19 tahun). Ketiganya siswi SMA Kristen Poso. Seorang lainnya, Noviana Malewa, 15 tahun, selamat dengan tubuh penuh luka dan leher tergores kelewang.
Kali ini Siti--lebih akrab dipanggil Yuli--dan Ivon yang menjadi korban. Yuli tidak tinggal di rumah itu. Dia tengah menengok sepupunya, Mirna, yang juga teman sekolah Ivon di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Poso. Yuli yang baru tamat SMA itu bermaksud menginap. Tetapi nasib nahas menyambarnya. Ia dan Ivon ditembak tanpa diketahui apa dosanya.
Untunglah Yuli dan Ivon masih punya tenaga. Setelah ditembak, keduanya berlari ke pos polisi terdekat dengan berlumuran darah. Selesai melapor, mereka langsung roboh tak sadarkan diri. Polisi segera mengejar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?