Habis Bedil, Terbitlah Bisnis

Edisi: 26/35 / Tanggal : 2006-08-27 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Dhyatmika, Wahyu , Purnomowati, Diah


Perjanjian damai pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki genap setahun pada 15 Agustus lalu. Para mantan kombatan kini banting setir ke sektor swasta maupun pemerintah. Baru sebagian kecil yang berhasil. Tempo merekam kehidupan mereka di beberapa wilayah Aceh, sepanjang pekan lalu. Berikut ini laporannya.

AROMA sedap kopi tubruk menghambur dari sebuah kedai beratap rumbia. Berbaur dengan denting piring dan cangkir, suara gelak tawa belasan tamu tempias hingga ke jalanan. Di Desa Kuala, Kecamatan Simpang Ulim di Aceh Timur, kedai itu—milik Abdurrahman, 38 tahun—adalah tempat bertukar ceritera warga setempat dan persinggahan para pelintas yang melepas lelah.

Abdurrahman meladeni setiap tamu dengan lincah. Menyeduh kopi, menyambar nampan, lalu mengedarkan bercangkir-cangkir minuman berkepul kepada seisi kedai. Sesekali, dia melontarkan guyon. Atau berceritera.

”Sewaktu darurat militer, saya tidak keluar hutan selama dua tahun tiga bulan,” ujarnya seraya menyodorkan secangkir kopi kepada Tempo.

Tentu ini bukan guyonan. Ini kisah tentang babak hidup si pemilik kedai yang belum lama lewat: anggota pasukan Batalion Marinir Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Peureulak, Aceh Timur.

Sebelum perjanjian damai antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ditandatangani di Helsinki, ibu kota Finlandia, pada 15 Agustus 2005, Abdurrahman hidup bergerilya. Dia memanggul bedil otomatis buatan Rusia AK 47. Bersama 10 anggota pasukan lainnya, dia mengiringi Syeh Yasin, pimpinan pasukan batalion, ke mana-mana.

Berbelas kali kelompok Abdurrahman bertempur melawan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Syeh Yasin tewas dalam baku tembak di Desa Pesisir Kuala Leuge, Aceh Timur, pada 2002. Anak buah Syeh biasa membuat jebakan untuk meloloskan kelompok…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?