Boediono: Aset Reformer Adalah Kesabaran

Edisi: 26/35 / Tanggal : 2006-08-27 / Halaman : 120 / Rubrik : EB / Penulis : Harymurti, Bambang, Taufiqurohman, M., Dharmasaputra, Metta


SUDAH tujuh bulan Boediono, 63 tahun, menakhodai perekonomian Indonesia. Target utamanya menciptakan stabilitas makro-ekonomi saat menggantikan Aburizal Bakrie sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Desember lalu, tampaknya cukup tercapai. Laju inflasi terus merosot, kurs rupiah pun relatif anteng di kisaran Rp 9.000 per dolar AS. Karena itu, tak berlebihan jika julukan ”burung pemangsa inflasi” (a hawk of inflation) sekali lagi disematkan kepadanya.

Meski begitu, doktor lulusan Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat itu kini dihadapkan pada tantangan lain. Roda pertumbuhan ekonomi masih juga tak bergerak ajek. Pada triwulan kedua lalu, pertumbuhan ekonomi masih 5,2 persen—kendati sudah lebih baik ketimbang triwulan pertama yang cuma 4,7 persen.

Karena itu banyak pihak pesimistis, target pertumbuhan tahun ini, yang dipatok pemerintah 5,9 persen, bisa tercapai. Padahal, tanpa pertumbuhan di atas 6 persen, angka pengangguran bakal tetap membludak.

Lantas, apa kata ekonom senior Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini? ”Saya, kok, masih optimistis target itu bakal tercapai,” katanya kalem, seperti biasanya, dalam wawancara dengan tim Tempo: Bambang Harymurti, M. Taufiqurohman, Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, Anne Handayani, Yuliawati, dan fotografer Cheppy Muchlis, di kantornya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu malam pekan lalu.

Ditemani dua staf khususnya: M. Ikhsan dan Raksaka Mahi, sejumlah pertanyaan dijawabnya tangkas. Untuk berkelit, tak jarang ia berkelakar. Namun, jika sudah menyangkut urusan sensitif, jurus diam tetap menjadi pilihannya. Akibatnya, sekitar sepuluh pertanyaan, ”Saya jawab dengan senyum saja,” ujarnya.

Prediksi IMF dan Bank Dunia atas pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari target…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…